Renungan Pagi
GB.117 : 1,2 – Berdoa
Kejadian 42 : 18 – 25
Sesudah itu Yusuf memerintahkan bahwa tempat gandum mereka akan diisi dengan gandum dan bahwa uang mereka masing-masing akan dikembalikan…. (ay.25)
Ada banyak orang dipenjara; karena kesalahan/kejahatan yang dilakukan, atau karena dijebak oleh orang lain. Masa pemenjaraan bisa lama (seumur hidup); bisa juga cepat. Tergantung jenis dan kadar kejahatan yang dilakukan serta keputusan hakim berdasarkan ketentuan hukum dalam proses pengadilan. Meskipun kenyataannya bahwa keputusan hakim terkadang tidak sesuai rasa keadilan dan peri kemanusiaan. Tujuan pemenjaraan sesungguhnya adalah untuk menimbulkan efek jera, sehingga pelaku sadar dan bertobat. Tentu, ada juga orang dipenjara dengan tujuan untuk mematikan karir politiknya karena dianggap saingan atau musuh.
Yusuf memenjarakan saudara-saudaranya selama tiga hari kemudian dibebaskan. Ia tidak punya alasan untuk berlama-lama menahan mereka. Pertama, mereka tidak bersalah karena bukan pengintai. Kedua, Yusuf memikirkan ayah dan adiknya serta kaum keluarganya di Kanaan yang sedang menanti kepulangan mereka membawa bahan makanan. Ketiga, Yusuf ingin segera berjumpa dengan adiknya, Benyamin. Oleh karena itu, ia hanya menahan Simeon sebagai jaminan agar mereka kembali membawa Benyamin kepadanya. Penyesalan dan pengakuan atas apa yang telah mereka lakukan di masa lalu sudah cukup, dan hal itu membuat Yusuf terharu/menangis. Sehingga diperintahkan untuk mengisi gandum, mengembalikan uang dan memberi bekal selama di perjalanan dan disuruh mereka pulang ke Kanaan.
Ada banyak orang yang bersalah kepada kita; baik di masa lalu maupun masa kini. Tetapi yakinlah, bahwa karena kesalahan mereka itu, Tuhan telah menolong dan memberkati hidup kita. Oleh karena itu, jangan membalas dan menutup pintu berkat Tuhan bagi mereka. Prioritaskan kelanjutan kehidupan mereka dan seisi keluarganya serta berbuat baiklah kepada mereka karena Tuhan percayakan tugas itu kepada kita.
GB.117 : 4,7
Doa : (Tuhan, ajarkanlah kami untuk berbuat baik kepada sesama)