Renungan Malam
GB.345 : 1 – Berdoa
Kejadian 47: 1 – 6
Firaun bertanya kepada saudara-saudara Yusuf itu: “Apakah pekerjaanmu?” jawab mereka kepada Firaun: ‘Hamba-hambamu ini gembala domba….'(ay.3)
Hidup sebagai pendatang dan orang asing di negeri rantau tidak mudah; membutuhkan sikap dan karakter yang brilian: Tangguh, tidak mudah menyerah dan putus asa, tidak cengeng, jujur dan membangun komunikasi dengan penguasa atau orang-orang sekitar. Dengan cara demikian, kehadiran kita akan diterima baik dan didukung dalam segala usaha-kerja kita, bahkan jika kita memiliki keahlian dan ketangkasan khusus maka akan dilibatkan dan dikaryakan oleh penguasa.
Ketika Yakub dan kaum keluarganya telah tiba di Gosyen, Yusuf membawa serta lima saudaranya untuk menghadap Firaun dan melapor. Firaun tidak ingin kehadiran saudara-saudara Yusuf menjadi beban bagi Yusuf dan negeri Mesir. Sehingga ia menanyakan tentang pekerjaan mereka. Di hadapan Firaun, saudara-saudara Yusuf menjawab dengan jujur dan tidak malu bahwa mereka adalah keturunan para gembala pengembara (nomaden = gembala pengembara). Mereka juga mengakui diri sebagai orang asing di tanah Mesir, dan karena itu harus bekerja. Sehingga mereka memohon kepada Firaun agar mengizinkan mereka menetap di tanah Gosyen. Firaun menerima permohonan mereka dan memerintahkan Yusuf untuk menempatkan mereka di tempat terbaik di tanah Gosyen. Juga bagi mereka yang tangkas dipercayakan untuk menjadi pengawas ternak milik Firaun.
Marilah bersyukur atas kehidupan yang kita telah jalani, terlebih atas hasil jerih lelah yang kita capai di hari ini karena Tuhan telah menolong kita. Meskipun, sebagai orang beriman dan warga bangsa, terkadang kita merasa diperlakukan sebagai orang asing di negeri ini. Hal ini tidak perlu membuat kita lemah dan putus asa. Persiapkan rencana untuk hari esok. Teruslah berlaku jujur, bangunlah hubungan dan komunikasi dengan penguasa, tunjukkan keahlian dan ketangkasan maka kita pasti akan diterima dan didukung serta mengalami segala yang baik.
GB.345: 2,3
Doa : (Tuhan, tolong kami membangun hubungan baik dengan penguasa)