Renungan Malam
KJ. 433 : 2 – Berdoa
 Korintus 8:10-15
“Orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit tidak kekurangan.” (ay.15)

Hidup dalam keadaan serba kekurangan ternyata tidak menjadikan Mak Eri, nenek berusia 70 tahun itu, kehilangan kepedulian terhadap sesama. Warga RT 16/7 Kelurahan Purwamekar, Kecamatan Kota Purwakarta, Kabupaten Purwakarta itu diketahui senang berbagi pada sesama meski ia hidup dalam keterbatasan materi. Mak Eri rutin memberikan beras perelek untuk warga lain yang juga kurang beruntung seperti dirinya. Beras Perelek merupakan salah satu program Pemerintah Kabupaten Purwakarta… kebijakan itu dikeluarkan melalui imbauan pemberian beras sebanyak satu gelas dalam seminggu dari warga mampu untuk warga kurang mampu. Beras tersebut dikumpulkan oleh petugas dari desa atau kelurahan untuk dibagikan sebulan sekali kepada mereka yang berhak. Namun, Mak Eri tidak hanya seminggu sekali memasukkan beras ke dalam ruas bambu yang sudah disediakan petugas di depan rumahnya. Nenek penjual gorengan itu diketahui menyumbang sebanyak dua kali dalam satu minggu”.
Berita ini membuktikan bahwa setiap orang tetap bisa menjadi berkat bagi orang lain. Tanda kasih yang sejati adalah kesediaan untuk berbagi dan memberi (ay.8). Percuma jika kita mengaku bahwa kita adalah sosok yang penuh kasih jika kita pelit. Percuma jika kita mengaku bahwa gereja kita penuh kasih jika sangat perhitungan untuk berbagi seolah-olah kas jemaat adalah tabungan kita pribadi. Firman Tuhan kali ini tidak meminta kita untuk memberikan seluruh uang kita dan memaksa diri sampai berlebihan. Kita hanya diminta untuk memberi dengan tulus dan mempercayai Tuhan sepenuhnya yang tidak akan membuat kita kekurangan karena memberi dan berbagi kasih. Orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan (ay.15). Bukankah ayat ini sering kita gunakan saat mengungkapkan ajakan memberi dalam ibadah-ibadah? Biarlah ayat ini tidak hanya dibaca dan dikumandangkan dalam ibadah ritual kita tapi juga terbaca oleh orang lain dan terus berkumandang dalam keseharian hidup kita.
KJ.433 : 3
Doa : (Ya Tuhan, berikanlah kami hati yang selalu rindu untuk memberi dan menjadi berkat bagi orang lain)