Renungan Pagi
KJ.426 : 1 – Berdoa
Daniel 5:1 – 12
“Karena pada orang itu terdapat roh yang luar biasa dan pengetahuan dan akal budi…” (ay.12)
Belsyazar raja Babel hidup dalam pesta pora dan kemabukan. Raja berpesta adalah wajar, tetapi menjadi tidak wajar bila berpesta pora dan mabuk-mabukkan dengan mempergunakan perkakas Rumah Tuhan. Perkakas diambil dari Bait Suci di Yerusalem oleh Nebukadnezar, ayah Belsyazar, sebagai pampasan perang, ketika Israel ditaklukkan bangsa Babel dalam peperangan. Dengan dibawanya perkakas Rumah Tuhan ke Babel, ini menjadi simbol kekalahan lsrael atas Babel. Apa yang dilakukan Belsyazar adalah suatu kekejian dan pelecehan terhadap Tuhan. Belsyazar dihukum Tuhan karena kejahatannya. Penghukuman terhadap Belsyazar diberitahukan melalui tulisan pada dinding istana.
Di saat raja sedang berpesta, “Pada waktu itu juga tampaklah jari-jari tangan manusia menulis pada kapur dinding istana raja, di depan kaki dian, dan raja melihat punggung tangan yang sedang menulis itu” (ay.5). Reaksi raja ditulis demikian, “Lalu raja menjadi pucat, dan pikiran-pikirannya menggelisahkan dia; sendi-sendi pangkal pahanya menjadi lemas dan lututnya berantukkan” (ay.6). Dalam ketakutannya yang luar biasa raja meminta supaya semua orang bijaksana di Babel dapat memberitahukan kepadanya apa arti tulisan tersebut, tetapi tidak seorangpun dapat mengartikannya. Diberitahukan kepada raja bahwa di Babel ada seorang yang memiliki roh yang luar biasa, pengetahuan dan akal budi. Orang itu dapat menerangkan arti mimpi, menyingkapkan hal-hal yang tersembunyi dan menguraikan kekusutan. Namanya Daniel. Daniel dipanggil raja untuk memberitahukan kepadanya makna dari tulisan pada dinding istana. Hanya Daniel yang dapat mengartikan tulisan itu, karena Roh Allah ada padanya.
Tidak seorangpun dapat mengetahui rahasia Allah. Allah terlalu luar biasa besarnya untuk dapat dengan mudah dipahami manusia. Namun, jika Tuhan berkenan atas seseorang maka melalui penelongan Roh-Nya manusia dapat menyelami rahasia Allah.
KJ.426 : 4
Doa : (Ya Tuhan, layakkanlah kami bagi-Mu dan pakailah hidup kami menyatakan maksud-Mu bagi dunia ini)