Renungan Malam
KJ.467 : 1 – Berdoa
Yeremia 29 : 21 – 23
“Oleh karena mereka telah melakukan kebebalan di Israel, telah berzinah dengan istri sesama mereka dan telah mengucapkan demi nama-Ku perkataan dusta yang telah Kupesankan kepada mereka…” (ay.23)
Ada orang yang memprovokasi orang lain dengan berita bohong atau memutarbalikkan kebenaran. Untuk meyakinkan berita palsunya, ia memanfaatkan nama Tuhan, sehingga yang mendengar percaya. Biasanya orang yang suka menebar berita bohong atau memfitnah mempunyai tujuan kepentingan diri, dan orang yang tidak bijak akan mudah terprovokasi. Jika seseorang sudah terprovokasi, akan percaya bahwa berita bohong yang didengar itu adalah suatu kebenaran tanpa pembuktian. Yeremia bernubuat bagi mereka yang telah menyebarkan berita bohong, seolah-olah berita yang mereka sampaikan itu dapat membantu umat menyelesaikan persoalan mereka padahal justru menjebak umat untuk tidak percaya pada Tuhan. Berita bohong akan selalu bertentangan dengan kebenaran Tuhan. Ganjaran apa bagi orang-orang yang menyebarkan berita bohong atau palsu, menyebarkan ketidak-benaran dengan memakai nama Tuhan? Tuhan akan membawa mereka ke dalam tangan Nebukadnezar, raja Babel yang akan memarang mereka mati di depan mata Israel. Ganjarannya adalah kebinasaan yang mengerikan.
Orang percaya harus bijak memilah yang benar dan yang palsu. Minta hikmat dari Tuhan agar tahu mana yang benar yang berasal dari Tuhan serta mana yang palsu berasal dari orang-orang jahat. Jangan sampai orang-orang percaya terperdaya.
Tuhan mengetahui apakah kita memberitakan kebenaran-Nya ataukah kebenaran diri. Memberitakan kebenaran Tuhan berarti bukan hanya untuk menyenangkan orang yang mendengar dan juga bukan untuk kepentingan diri. Sepahit apapun itu harus diberitakan dan sepahit apapun berita itu harus didengar. Karena jika itu kebenaran dari Tuhan, kebenaran itu adalah pernyataan rencana Tuhan yang baik bagi umat.
KJ.467 : 3
Doa : (Tuhan, jadikan kami saksi kebenaran-Mu)