Renungan Pagi
GB.222 – Berdoa
Yohanes 5: 27 – 32
Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, Karena Ia adalah Anak Manusia (ay.27)
Ketiga tanda tentang kedatangan Mesias adalah:

  1. Segala kuasa dan penguasaan telah diberikan kepada Tuhan Yesus, Sang Mesias untuk menghakimi Karena Dia adalah Anak Manusia. (Lihat ayat 27 dan Danie! 7;1-14).
  2. Orang-orang yang lumpuh dan sakit disembuhkan. Lihat 5:20,26, Yesaya 35:6, serta Yeremia 31:8-9, dan
  3. Orang-orang mati dibangkitkan, mereka hidup kembali. (Bandingkan Yohanes 5:21-28 dengan Ulangan 32:39; 1 Samuel 2:6, 2 Raja-Raja 4:32-36).

Tetapi, orang yang menentang Kristus juga akan dibangkitkan tetapi untuk dihakimi Allah lalu menuju kebinasaan di mana Allah tidak berada di sana. Yang sangat menonjol adalah penghakiman atas orang percaya. Penghakiman selalu berbasiskan atas perbuatan manusia. Mengapa? Oleh sebab perbuatan sesorang merupakan manifestasi dari imannya dan kondisi dalam diri manusia itu.
Kita bukan hanya dihakimi sesuai dengan profesi dalam iman akan Kristus, tetapi atas cara kita hidup. Perjanjian Baru tidak mengajarkan bahwa kebangkitan manusia itu akan dilakukan satu kali dalam satu waktu tertentu dalam sejarah manusia. Ada kebangkitan setelah Tuhan Yesus bangkit, (Matius 27:52-53). Kebangkitan lainnya adalah pada saat Gereja mengalami kebangkitan memasuki keadaan yang tidak dapat binasa sebab diubah secara amat signifikan. (1 Korintus 15:51-52). Bahkan mengalarni rapture, mereka yang hidup, yang masih tinggal diangkat bersama-sama dengan mereka yang mati datam Kristus yang dibangkitkan terlebih dahulu.
Mereka diangkat dalam awan, yang menyongsong Tuhan di angkasa. Kemudian setelah itu akan terjadi Kebangkitan Kedua setelah Kerajaan Seribu Tahun. Kebangkitan Kedua melengkapi Kebangkitan Pertama. Mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal. Mereka yang berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum. Kolose 3:5 menjelaskan siapakah mereka yang berbuat jahat itu. Mereka adalah hidup secara duniawi sehingga melakukan percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan keserakahan yang sama dengan penyembahan berhala.
Keserakahan koruptif inilah yang ditangani KPK, bermula dengan Operasi Tangkap Tangan dan kemudian Pengadilan Tipikor. Banyakkah orang percaya kepada Kristus yang justru terjaring oleh KPK atau Lembaga Penegak Hukum lainnya? Berantaslah modus kejahatan keserakahan ini dan gantilah dengan semangat kerja dipenuhi oleh kearifan dan kejujuran sejak muda.
GB. 222
Doa : (Sungguh Tuhan, saya berjanji tak akan ikut melakukan korupsi di mana pun Tuhan menempatkan saya)