GB.216 : 1 – Berdoa

Yesaya 38 : 1 – 8

Sesungguhnya, bayang-bayang pada penunjuk matahari buatan Ahas akan Kubuat mundur kebelakang sepuluh tapak yang telah dijalaninya. “Maka pada penunjuk matahari itu matahari pun mundurlah kebelakang sepuluh tapak dari jarak yang telah dijalaninya (ay.8)

Ada tiga kemungkinan kalau bayang-bayang mundur sepuluh tapak. Pertama, bumi melambat pada putarannya sendiri; kedua, bumi melambat pada gerakan mengelilingi matahari, dan ketiga kedua-duanya terjadi. Secara logis Ini tidak terbayangkan. Pertanyaannya, siapa yang bisa mambuat waktu yang selalu bergerak maju, jadi mundur dan kemudian bergerak maju lagi, sehingga bayang-bayang petunjuk matahari mundur sepuluh tapak? Yang pasti kenyataan ini pernah terjadi. Dan ini sangat penting hanyaTuhan yang bisa melakukannya.
Dengan melihat diri dan membayangkan bagaimana Tuhan bisa mengendallkan gerak rotasi planet bumi, kita akan sadar bahwa kita hanyalah titik sangat kecil dari seluruh ciptaan Tuhan. Pemazmur mengatakan bahwa manusia hanya debu dibandingkan dengan kemahakuasaan Allah yang mengatur langit dan bumi. Kalau ini kita sadari, maka tidak akan ada kata lain yang terucap dari bibir kita, kecuali ‘syukur’.
Hari-hari tahun 2018 tinggal sehari lagi. Tidak seorangpun dari kita bisa kembali ke masa lalu untuk memperbaiki kesalahan yang telah kita perbuat, betapapun kita menyesal. Atau kembali ke masa lalu untuk mengulangi sukses yang telah dialami, betapapun kita menikmatinya. Tidak seorangpun yang bisa melompat ke masa depan untuk melakukan persiapan sebelum masa depan itu kita jelang.
Sekalipun demikian satu hal pasti, Tuhan telah menuntun kita sampai di akhir tahun ini. Tuhan yang sama pasti tidak berkeberatan berjalan bersama kita, bahkan menuntun kita menapaki jalan kehidupan di tahun baru yang segera kita jelang. Untuk itu, Kita hanya bisa menghadapi hari-hari terakhir tahun 2018 ini dengan berkata : ‘Syukur ya Tuhan, Terpujilah Engkau ya Tuhan’.
 

GB 216 : 2

Doa : (Tuhan, kami bersyukur untuk hari-hari sepanjang tahun yang akan silam ini. Tolong kami melihat waktu sebagai kesempatan untuk menjadi berkat bagi sesama kami, bahkan bagi alam lingkungan hidup dimanapun kami berada)