Renungan Malam 2 Maret 2019

GB 220 : 1 – Berdoa

Lukas 7 : 11 – 17
…ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya: “Jangan menangis!” (ay 13)

Belas kasihan biasa disebut welas asih atau kepedulian. Belas kasihan adalah emosi manusia yang muncul akibat penderitaan orang lain. Lebih kuat daripada empati, perasaan ini biasanya memunculkan usaha untuk mengurangi penderitaaan orang Iain.

Saat Yesus dan rombongan masuk ke kota Nain, saat itu pula suatu rombongan pengantar mayat sedang menuju ke luar kota. Yang mati adalah seorang anak Iaki-Iaki, anak tunggal dari seorang ibu yang sudah janda. Yesus melihat peristiwa yang sangat menyedihkan ini: seorang ibu janda yang sedang rnenangis pilu meratapi kematian anak Iaki-Iaki anak satu-satunya. Melihat kehilangan dan dukacita darl ibu janda itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas
kasihan. “Jangan menangis,” merupakan tindakan Yesus yang mengerti dan peduli akan penderitaan yang dirasakan oleh ibu janda itu. Belas kasihan Yesus mernbuat-Nya tidak mempedulikan larangan di kalangan orang Yahudi untuk tidak menyentuh mayat; jika menyentuh mayat, maka orang yang menyentuh mayat itu menjadi najis. Yesus tersentuh dengan kehilangan dan dukacita mandalam yang dialami oleh janda itu, karena itu dengan penuh kasih dan kepedulian Dia tergerak menolong dan menghilangkan dukacitanya. Yesus menyentuh mayat anak muda itu dan dengan perkataan-Nya yang penuh kuasa Ilahi, Dia membangkitkan anak muda itu.

Saudaraku, terharu, sedih, menangis, merasa kasihan bukanlah belas kasihan. Belas kasihan adalah tindakan yang didasarkan kasih dan kepedulian yang dalam untuk menolong meringankan penderitaan orang lain. Belas kasihan bukan hanya sekadar kata-kata dan perasaan. Belas kasihan selalu disertai tindakan untuk menolong atau mambantu. Sebagai orang Kristen, kita dinasihatkan agar menunjukkan “beias kasihan” yang didasarkan “kasih dalam hal saling membantu” (Kol.3:12; Ef.4:2b).

Doa : (Ya Allah Mahakasih, mampukanlah kami menunjukkan belas kasih dengan menolong sesama yang manderita)