Renungan Pagi 15 April 2019

GB 262 : 1 – Berdoa

Yohanes 12 : 20 – 26
“….. Tuan, kami ingin berjumpa dengan Yesus” (ay.21)

Rasa kangen biasanya kita miliki terhadap orang-orang yang dekat dengan kita atau yang kita anggap penting dalam hidup kita. Biasanya, untuk mengatasi rasa kangen tersebut kita menghubungi orang tersebut dengan cara telepon untuk mencari tagu keadaanya. Atau bisa juga, kita datang menemui orang tersebut dan meliat keadaanya.
Keinginan orang-orang Yunani bertemu Yesus bukan tidak ada alasannya. Mereka kangen bertemu dengan Yesus karena mereka sudah mendengar dan melihat tentang pelayanan Yesus. Yohanes dengan jelas menceritakan bahwa untuk memenuhi keinginan mereka bertemu Yesus, mereka mendekati Filipus dan menyampaikan maksud mereka. Orang yang dekat dengan Yesus menjadi penghubung perjumpaan tersebut : Yudaisme vs non-Yahudi. Keinginan bertemu ini merupakan simbol bahwa pertama, bangsa lain pun menerima Kristus di dalam kehidupan mereka dan kedua, memperlihatkan pengaruh Yesus ada dimana-mana, meluas serta melampaui batas-batas tradisi Yudaisme. Jawab Yesus atas keinginan tersebut disambut sikap positif berkaitab dengan keinginan menjadi murid dan pengikut Kristus. Yesus mengatakan bahwa untuk mengikuti-Nya di butuhkan kesediaan berkorban dan menyerahkan diri secara total kepada Tuhan sebagai wujud menempatkan diri sebagai pelayan-Nya.
Apakah kita telah memiliki keinginan yang sama seperti orang-orang Yunani tersebut? Bertemu Yesus secara pribadi kaena telah melihat keajaiban-keajaiban yang dilakukan atas kehidupan kita. Ataukah kita pada posisi kaum Farisi yang masih tetap mengeraskan hati kita meskipun sudah melihat mujizat Yesus atas kehidupan kita? Kesediaan untuk mengikuti Yesus diwujudkan dalam bentuk penyerahan diri yang total kepada Kristus dan kesediaan menderita bagi kristus.

GB 262 : 2

Doa : (Tuhan, berilah kepada kami rasa rindu yang terus menerus kepada-Mu agar kami mampu menjadi pelayanan-pelayan-Mu yang setia)