Renungan Malam 22 April 2019

GB.220 : 1 – Berdoa

Yohanes 20:24-29
“Tidak ada bersama-sama mereka” (ay.24)

Ada baiknya, pada kesempatan ini, kita menambah pengetahuan tentang rasul Tomas. Memang dalam bacaan kita, Tomas terkesan sebagai orang yang tidak begitu saja percaya dengan apa yang baru dialami oleh para murid. Namun disisi lain, Tomas tercatat sebagai orang yang loyal kepada Yesus dan berani untuk tetap bersama Dia. Pada Yoh.11 :16, ketika Yesus mau pergi ke Betania di tengah ancaman adanya upaya pembunuhan terhadap diri-Nya,
Tomas berkata kepada para murid, “Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia!” Loyalitas dan keberanian itu menunjukkan rasa cinta Tomas kepada Yesus. Dan hal ini juga yang membuat perasaannya terpukul dengan kematian Yesus di kayu salib.

Sepertinya Tomasjuga adalah seorang yang penyendiri. Sikap itu dapat dilihat dari ketidakhadirannya ketika para murid sedang berkumpul di satu tempat dimana Yesus datang menjumpai mereka. Tomas lebih memilih untuk mengambil jarak dengan para murid dalam menghadapi kedukaannya.

Akan tetapi hal ini segera menjadi persoalan bagi Tomas, karena justru di dalam kesendirian, dia tidak berjumpa dengan Yesus. Yesus memilih untuk hadir di tengah-tengah kumpulan para murid. Hal ini sedikitnya membawa sebuah pesan pada kita bahwa di dalam persekutuan bersama para murid, perjumpaan dengan Yesus dapat terjadi.

Dengan kata lain, jangan sampai kita menjauh dari persekutuan apabila kita menghadapi pergumulan yang menimbulkan kedukaan dan patah hati. Persekutuan dapat menjadi sarana bagi Tuhan untuk menjumpai kita dan memulihkan kita kembali. Itu sebabnya, mengapa Roh Kudus berkarya untuk menghadirkan gereja di tengah-tengah dunia. Karena melalui gereja-Nya, pemulihan dapat berlangsung.

GB.220:2

Doa : (Ya Tuhan, bawalah kami untuk setia dalam persekutuan umat-Mu)