Renungan Pagi 9 Juni 2019

KJ.237 : 1,2 – berdoa

Kisah Para Rasul 2 : 1 – 13
Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya…(ay.4)

Sebelum Yesus terangkat ke sorga, Ia mengingatkan para murid-Nya agar jangan tinggalkan Yerusalem. Mereka harus tetap di situ menantikan penggenapan janji Tuhan (1:4). Janji Tuhan Yesus itu benar-benar tergenapi di hari Pentakosta. Pentakosta merupakan perayaan pengucapan syukur bangsa Ibrani atas panen raya gandum. Semua orang Israel berkumpul di Yerusalem. Di saat itulah terjadi curahan Roh Kudus.

Apapun pemahaman orang tentang “Pentakosta” itu, namun hal yang pasti bahwa saat itu para murid Yesus dipenuhi dengan Roh Kudus dan mereka berbicara tentang pekerjaan Allah yang besar dalam berbagai bahasa lain yang membuat berbagai suku bangsa yang hadir di situ tercengang dan terheran-heran karena para murid itu bisa berkata-kata dalam bahasa para suku bangsa yang hadir di saat itu. Karena itu muncullah pertanyaan “bukankan meraka semua yang berkata-kata itu orang Galilea?” Ketercengangan banyak orang itu tidak terletak pada bahasa-bahasa yang digunakan, namun para rasul yang semuanya orang-orang Galilea. Jadi bahasa yang digunakan adalah bahasa lain (bahasa manusia biasa dan bukan bahasa roh). Ini sebuah kenyataan, bukan karena kuasa gaib (realistis, bukan magis). Apa yang mereka saksikan (mendengar, melihat, alami) merupakan penggenapan dari apa yang dinyatakan Yesus.

Pekerjaan Roh Kudus menghadirkan kuasa Allah di bumi. Oleh kuasa Roh Kudus, manusia dapat mengalami jamahan kuasa Allah. Catatan penting bagi kita adalah kiranya Roh Kudus mendorong dan menuntun persekutuan orang percaya di segala tempat untuk menyatakan pekerjaan penyelamatan Allah di Indonesia yang juga terdiri dari berbagai suku bangsa dan bahasa tanpa pandang bulu, walau banyak tantangan yang menghadang.

KJ. 237 : 3

Doa : (Bimbing kami ya Roh Kudus menjadi alat yang mewartakan kasih Allah lewat kata dan perbuatan kepada banyak orang yang kami jumpai baik di kantor, di tengah lingkungan masyarakat maupun saat dalam perjalanan)