Renungan Pagi 16 Juni 2019

KJ.178 : 1 – berdoa

Kolose 1 : 3 – 8
karena kami telah mendengar tentang imanmu dalam Kristus Yesus… (ay.4)

Boleh dibayangkan, agaknya Allah dengan hati riang diciptakanlah Indonesia. Buah karya cipta-Nya banyak membuat masyarakat dunia berdecak kagum, dijumpai keragaman flora-fauna, bahkan keragaman budaya dan kepercayaan. Tetapi masyarakat Indonesia sampai hari ini belum selesai dibina untuk bisa saling menerima dan hidup bersama dalam keragaman. Dalam konteks hidup bersama, sepertinya kecintaan pada keyakinannya makin menguat, yang kalau gagal paham berpotensi radikal terhadap keyakinan lain.

Keindahan nusantara ini karena keanekaragamannya, dan Allah ada di atas keanekaragaman itu. Gereja dengan imannya adalah karya Kristus, oleh-Nya dihadirkan di tengah keanekaragaman hidup umat manusia. Seperti Paulus, kita dapat mengenal dan mengasihi Allah dimulai ketika mengenal Kristus. Allah yang dimaksud Paulus adalah Bapa dari Tuhan Yesus Kristus, Allah tetap tersembunyi. Allah yang mengasihi Yesus sebagai Anak-Nya, juga berkenan mengasihi kita menjadi anak-anak-Nya (ay.13). Oleh kasih Allah itulah kita mempunyai pengharapan. Karya Yesus memungkinkan gereja beriman kepada Allah, dan buah iman tersebut menjadi nyata dalam kasih-Nya kepada sesama. Tidak ada kasih tanpa iman, demikian sebaliknya. Karena imannya, Roh Kudus menolong gereja mengungkapkan kasihnya kepada sesama dengan gembira.

Di tengah masyarakat yang majemuk, gereja terpanggil mengamalkan imannya. Yakni memuliakan Allah saat berhadapan dengan sesamanya. Hal Tritunggal, bukanlah untuk diperdebatkan, melainkan mendorong gereja menghayati misteri cinta-Nya, sehingga melahirkan gairah mengamalkan kasih pada sesama. Semoga Allah, hati-Nya makin riang melihat kehidupan umat manusia di Indonesia ini makin rukun karena buah iman Gereja.

KJ. 178 : 2

Doa : (Ya Allah, terimakasih untuk Indonesia, jadikan kami selalu rukun dan damai dalam kasih-Mu)