Renungan Malam 24 Juni 2019

GB.78 : 1 – Berdoa

Ulangan 17 : 11 – 13
Orang yang….tidak mendengarkan…perkataan para hakim, maka orang tersebut harus mati (ay.12)

Pada renungan malam kemarin menyebutkan bahwa keputusan yang telah dibuat oleh para pemimpin umat yang disebut hakim ini haruslah dengan taat dikerjakan. Namun kenyataanya ada juga yang membangkang terhadap keputusan tersebut. Mengapa demikian? Karena ada yang “berani” melakukannya. Bisa jadi karena memiliki posisi penting dengan status sosial yang tinggi di tengah masyarakat, atau bisa pula karena kekuatan finansial sehingga dengan uang dapat menolak keputusan yang ada.

Pada bacaan hari minggu pagi disebutkan bahwa TUHAN Allah Israel sendirilah yang menentukan dan memilih para hakim sesuai dengan keahlian mereka melalui orang-orang di tiap suku. Dengan demikian tugas dan jabatan hakim memiliki legitimasi Ilahi. Tidak heran jika mereka yang mengerjakan tugas menegakkan keadilan itu disebut pelayan TUHAN (ay.12). Artinya? Mereka adalah wakil TUHAN dan layak bagi umat Israel. Mereka yang menolak melakukan keputusan para hakim sama artinya menolak perintah TUHAN dan layak untuk dibinasakan (ay.12.c).

Setiap hakim di dunia ini termasuk di negeri tercinta ini adalah para pelayan TUHAN, yakni pelayan kebenaran dan keadilan. Sehingga adalah kewajiban bagi mereka untuk melakukan dengan jujur, dan benar tugas mulia yang sudah TUHAN percayakan. Jika hal itu terjadi, maka adalah kewajiban kita untuk tunduk pada setiap keputusan itu seakan tunduk kepada Allah dan ketetapannya. Apabila itu kita lakukan, maka kita terkategori sebagai para pengejar keadilan.

Pertanyaan penting adalah, apakah proses menghadirkan keadilan di negeri kita oleh para pembuat keputusan (hakim, jaksa, petugas kepolisian dll) sudah sesuai dengan prinsip kebenaran dan keadilan Allah? Kiranya demikianlah adanya. Jika tidak tetaplah berharap dan mengupayakannya. Kiranya para “pengejar keadilan” dimampukan untuk menghadirkan keadilan Allah itu.

GB.78 : 2

Doa : (Tuhan, biarlah keadilan-Mu datang bergulung-gulung bagi kami)