Renungan Pagi 02 Juli 2019

KJ. 413 : 1 – Berdoa

Kisah Para Rasul 5 : 17 -25
“Akhirnya mulailah Imam Besar dan pengikut-pengikutnya…. bertindak sebab mereka sangat iri hati”…. (ay.17)

Iri hati adalah sebuah kata yang sering kali kita dengar dalam kehidupan sehari-hari, baik itu dilingkungan keluarga, tenpat kerja, sekolah, bahkan dilingkungan gereja. Seorang adik iri hati saat melihat kakaknya dibelikan sepatu baru, seorang siswa iri hati melihat temannya mendapat nilai tertinggi dikelas. Seorang anggota majelis jemaat iri hati terhadap rekan sepelayanannya yang mampu memberi sumbangan besar ke gereja.

Kata iri hati bisa dimengerti sebagai perasaan kurang senang saat melihat keberhasilan orang lain. Di Yakobus 3:16 tertulis, “dimana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri disitu ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.” Inilah yang terjadi dalam perikop bacaan kita pagi ini : perbuatan baik tidak selalu diterima dan direspon dangan baik. Para rasul berhasil memberitakan kabar keselamatan yang menarik simpati banyak orang, tetapi mendapat reaksi bengis Imam besar dan orang-orang dari mazhab Saduki. Mereka ingin menghentikan pelayanan para rasul, juga merusak simpati massa yang telah jatuh hati pada pengajaran para murid Yesus itu. Sikap iri hati jika dipelihara hanya akan membuat seseorang selalu ingin merencanakan kejahatan, dan jika tidak segera dikikis hanya akan membuahkan kebencian. Karena iri hati para petinggi Yahudi tega memasukkan para rasul kedalam bui.

Siapa menyangkan reaksi jahat para pemimpin Yahudi terhadap para rasul langsung mendapat respon serius dari Tuhan melalui malaikat Tuhan yang membuka pintu penjara dan mengeluarkan mereka dengan pesan supaya pergi dan tetap memberitakan firman Allah di bait Allah. Sebuah pesan penting yang hendak disampaikan adalah jangan pernah merasa gentar apalagi takut saat memberitakan kabar baik. Tuhan selalu ada di pihak orang-orang yang memperjuangkan kebenaran. Meskipun akan selalu berhadapan dengan tantangan dan hambatan, namun Tuhan tidak akan tinggal diam.

Mengawali hari baru saat ini, firman Tuhan mengajak kita untuk segera mengikis rasa iri hati dalam diri kita, karena jika tidak, hanya akan menimbulkan kekacauan. Kita pun diajak untuk tidak pernah merasa gentar menyampaikan suara kenabian demi memperjuangkan kebenaran bagi kehidupan Bersama.

KJ. 413 : 2
Doa : (Allah Bapa, pimpin kami untuk dapat mengikis rasa iri hati dan tetap beri kami semangat untuk berani menyuarakan kebenaran demi kehidupan Bersama)