Renungan Malam 15 Juli 2019

KJ.460 : 1 – Berdoa

Ulangan 1 : 22 – 33
TUHAN, Allahmu, yang berjalan di depanmu, Dialah yang akan berperang untukmu sama seperti yang dilakukan-Nya bagimu di Mesir, di depan matamu (ay.30)

Ketakutan pada sesuatu yang jauh dan belum pasti terwujud, seringkali menjadi kendala utama seseorang berani mengambil langkah dalam hidupnya. Seperti seseorang berani mengambil langkah dalam hidupnya. Seperti seseorang yang tidak juga melangkah keluar dari rumahnya karena kuatir bahwa hujan akan turun, sementara ia tidak juga mengambil keputusan untuk beranjak dan membawa payung. Ia hanya mengkhawatirkan hal-hal yang belum tentu terjadi.

Keyakinan awal akan baiknya tanah yang dijanjikan Allah, tidak menjadi jaminan Israel memiliki keberanian untuk pergi dan menduduki negeri tersebut. Ini disebabkan karena laporan para pengintai yang dikirim Musa, yang mengungkapkan bahwa bangsa yang akan dihadapi terdiri dari orang-orang berperawakan tinggi besar sedangkan Israel berperawakan kecil dan berjumlah sedikit. Kenyataan ini tentu saja mengecilkan semangat dan menimbulkan keraguan pada Israel. Merek ragu tidak saja tentang profil mereka tetapi keraguan personal pada gilirannya telah memicu keraguan komunal terhadap Allah. Keyakinan kepada Allah berubah menjadi prasangka buruk di mana awalnya umat melihat Allah yang mengasihi, kini dilihat sebagai Allah yang membenci. Allah yang merawat kehidupan kini dilihat sebagai Allah yang membawa bencana. Allah yang menghidupkan telah berbalik dipahami sebagai Allah yang membiarkan kematian. Kesusahan hidup telah mengalahkan kepercayaan pada Allah. Beratnya hidup telah melumpuhkan ingatan kita pada Allah yang mengendalikan segala sesuatu.

Bukankah tekanan dan tantangan hebat kerapkali telah mengecutkan hati kita, bahkan menimbulkan keraguan tentang penyertaan Allah? Mengecilkan semangat untuk berjuang di tengah himpitan? Sesungguhnya, Allah sedang membawa kita ke tahap yang lebih tinggi, memberikan pertumbuhan dan mendewasakan kita dan Ia sedang mempercayakan tanggungjawab yang lebih. Allah sedang mempercayakan tanggungjawab yang lebih. Allah sedang merenda hidup kita menjadi sesuatu yang luar biasa.

KJ.460 : 2

Doa : (Tuhan tolong kami yang tidak percaya ini untuk mengalami kasih-Mu dan dengan demikian kami tetap percaya pada-Mu)