Renungan Malam 19 Agustus 2019

KJ.383 : 1 – Berdoa

Galatia 4 : 12 – 20
“Betapa bahagianya kamu pada waktu itu! Dan sekarang dimanakah bahagiamu itu?” (ay.15a)

Pernahkah saudara diperhadapkan pada dua pilihan yang membingungkan? Pilihan yang kelihatan atau pilihan yang sungguh-sungguh benar? Tentunya pilihan yang dilakukan sungguh-sungguh benar, bukan? Tentunya pilihan yang hanya kelihatannya benar.
Di dalam bacaan kita, nyata sekali kekuatiran Paulus tentang pilihan hidup jemaat Galatia yang sebelumnya telah menerima Injil (ay.11). Tetapi sekarang telah berubah dengan mengikuti ajaran guru-guru palsu (Gal 2:6-7 dan 9). Itu juga yang diungkapkannya dengan bahasa sindiran “Betapa bahagianya kamu pada waktu itu! Dan sekarang, dimanakah bahagiamu? (ay.15a)”. Paulus tidak pernah menduga sebelumnya bahwa jemaat Galatia, ternyata begitu cepat berubah. Mereka berubah dari berita Injil, beralih dan kembali mengandalkan Taurat Musa.
Kebenaran anugerah keselamatan yang mereka terima ternyata tidak betul-betul dipahami secara utuh. Situasi ini membuat mereka mengambil pilihan yang salah bahkan fatal. Mereka tergoda dengan orang-orang yang berusaha membujuk supaya mengikuti ajaran injil lain yaitu Taurat Musa (ay.17,18).
Sebelumnya Paulus sangat rajin memelihara adat istiadat nenek moyangnya, tetapi setelah mengenal Allah di dalam Yesus Kritstus, ia meninggalkan semuanya itu (Gal. 1:13, 14). Karena ia tahu betapa tak bernilainya karya keselamatan Kristus yang dianugerahkan kepada kita. Paulus menyatakan sikap bahwa ia tidak akan menggantikannya dengan apapun juga, bahkan sekalipun ia menderita karenanya. Peulus mengugah mereka untuk memikirkan kembali yang sudah mereka tempuh. Mereka sudah memulai di dalam Roh, apakah mereka mau mengakhirinya di dalam daging (Gal.3:3)? Maka dengan penuh kasih, Paulus menasihatkan supaya kita juga berdiri teguh dan jangan mau dikenakan kuk perhambaan oleh siapapun, dengan mengajarkan ajaran yang lain.
Sebab itu biarlah kita hidup di dalam Injil Kristus supaya kita tidak diombang-ambingkan oleh rupa-rupa pengajaran sesat.

KJ.383 : 2

Doa : (Ya Tuhan ajari kami untuk mengenali kehendak-Mu, agar kami tidak menjadi tersesat)