Renungan Malam 20 Agustus 2019

GB.117 : 1,2 – Berdoa

Galatia 4 : 27 – 31
“…kita bukanlah anak-anak hamba perempuan, melainkan anak-anak perempuan merdeka” (ay.31)

Dengan mengangkat kisah kehidupan Abraham, Sarah dan Hagar dalam pembacaan hari ini. Paulus menjelaskan perbedaan antara anak-anak perhambaan/kedagingan, dan anak-anak merdeka/perjanjian (ay 23; 25-26).
Hagar diserahkan oleh Sarah kepada Abraham supaya Abraham mempunyai keturunan sebab Sarah belum memberikan anak, lagi pula umurnya sudah sangat tua. Tetapi karena iman Abraham, TUHAN mengaruniakan seorang anak kepada mereka. Lahirlah Ishak saat Abraham berumur 100 tahun. Sebelumnya dari Hagar Abraham memperoleh anak yaitu Ismail. Tetapi Ishak adalah anak perjanjian sedangkan Ismail tidak. Dengan penjelasan itu, Paulus ingin menyampaikan kepada jemaat, bahwa orang-orang percaya menjalankan perintah sebagai orang-orang yang telah dimerdekakan. Ketaatan hamba bisa karena terpaksa, tetapi ketaatan orang merdeka adalah sebagai ucapan syukur. Sebab Allah telah menganugerahkan keselamatan dan menjadikan kita sebagai anak Allah atau ahli waris janji-Nya. Atas kebaikan Allah yang terlebih dahulu itulah, kita sebagai anak-anak merdeka menjalankan perintah Allah sebagai ucapan syukur. Tidak berarti kita hidup untuk diri sendiri saja. Justru kita juga harus menjadi berkat bagi mereka yang belum merdeka. Sebab kedatangan Kristus memersatukn kita dengan semua pihak sebagai satu keluarga (Efesus 2:13-19). Semua bidang kehidupan yang dipercayakan Allah kepada kita, harus dilihat dalam kesadaran seperti itu, supaya kita melakukannya untuk semua orang, bukan sebagai beban, melainkan dilakukan dengan penuh sukacita sebagi karya yang bermanfaat bagi sesama dan masyarakat. Karya yang terbaiklah yang kita persembahkan sebagai anak-anak perjanjian Allah.
Pada sisi lain kita sadar bahwa masih ada hawa nafsu yang saling bertentangan di dalam diri kita (Yakobus 4:1) Namun kita harus belajar untuk mengendalikan diri dengan Roh Kudus. Karena itu hiduplah menurut Firman atau lebih tepat hidup dengan memberi diri di pimpin oleh Kristus, supaya kita terus menerus menabur Kasih di tengah masyarakat. Sebab jika kita dipimpin oleh Kristus, kita akan menghasilkan perbuatan yang memuliakan Tuhan.

GB.117 : 5,6

Doa : (Ya Tuhan ajarlah kami selalu hidup dengan rendah hati dan mau dipimpin oleh Roh Kudus, supaya hidup yang dijalani penuh dengan syukur)