Renungan Malam 11 September 2019

GB.240 : 1 – Berdoa

Amsal 10 : 15 – 18
Upah pekerjaan orang benar membawa kepada kehidupan, penghasilan orang fasik membawa kepada dosa (ay.16)

Uang dan harta membuat banyak orang tergila-gila. Bisa membuat orang khilaf dan kalap, membuat orang kehilangan harkat dan martabat. Membuat orang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan harta.
Bagi orang kaya, harta adalah andalan dan kekuatannya, sedangkan orang melarat dipenuhi ketakutan akan kemiskinannya (ay.15). upah menunjuk kepada penghasilan materi, sesuatu yang diperoleh dari pekerjaan yang dilakukan. Namun, ayat 16 mengingatkan bahwa upah atau penghasilan tak hanya menyangkut materi. Orang benar adalah orang berhikmat yang mendengarkan didikan; ia mendapatkan upah kehidupan. Kehidupan yang dimaksudkan adalah hal-hal berharga yang melebihi materi yaitu ketenangan batin (Ams. 15:16), kejujuran (Ams.16:8;28:6), reputasi baik (Ams.22:1) dan melampiaskan orang dari maut (Ams.11:4). Sedangkan orang fasik adalah orang bebal yang mengabaikan teguran, sehingga tersesat serta hidup dalam kebencian dan tipu daya. Upah orang fasik adalah dosa. Ketika sumber dan pusat hidup kita bergesar dari Allah, maka kita akan jatuh kepada kefasikan, sehingga dosa menguasai hidup kita. Orang fasik hidup dalam kebencian (Ams.15:7), ketidak-adilan (Ams.16:8), penuh tipu daya (Ams.28:6), membahayakan nyawanya (Ams.13:8), penuh kesehatan dan kejahatan yang mengantarnya kepada maut (Ams.11:4).

Saudaraku, bagaimana engkau menjalani hidup hari ini? Jalanilah hidup sebagai orang benar dan bukan orang fasik. Pilihlah takut akan Tuhan dan menjalani hidup dalam kebenaran bukan mengabaikan Tuhan dan hidup dalam dosa. Pilihlah kehidupan dan jangan maut. Pilihlah yang nilainya kekal bukan yang harganya semu dan terbatas. Roma 6:23 menyatakan, “Upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”

GB.240 : 3

Doa : (Ya Bapa, bimbinglah kami untuk takut kepada-Mu dan hidup dalam kebenaran agar anugerah-Mu dalam Kristus yaitu kehidupan kekal dapat kami peroleh)