Renungan Malam 19 September 2019

GB.126 : 1 – Berdoa

Yakobus 3 : 17 – 18
“Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, pemarah, penurut, penuh belas kasihan dan tidak munafik.” (ay.17)

Menghadapi setiap persoalan dan cobaan yang mengacaukan hidup bersama, dibutuhkan kemurnian hati dan pikiran. Tanpa itu, kita tidak akan mampu melihat langkah dan jalan serta mengambil keputusan terbaik mengatasi kekacauan. Kemurnian hati dan pikiran dapat dicapai jika kita memiliki dan selalu membangun hubungan yang akrab dan intim dengan Tuhan. Meminta hikmat dari Tuhan. Di dalam dan bersama Tuhan, hati dan pikiran kita tenang, teduh dan terus dimurnikan dari segala hal yang mengaburkan. Berbagai kepentingan diri, iri hati, perselisihan, rencana dan tindakan jahat kepada sesama, hilang dan sirna dari hati dan pikiran kita. Kita mengalami suatu proses kelahiran baru. Menjadi manusia baru. Melihat dunia tempat kita hadir dan semua orang secara baru. Setiap bertindak dengan langkah dan strategi baru untuk mendamaikan.
Penulis surat Yakobus mengatakan, ‘Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, pemarah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.’ Jika kita memiliki hikmat dari atas, dari Tuhan maka kita bukan lagi orang yang kejam, pengacau, pemarah, pembangkang, pendengki dan iri hati, penjahat, tidak adil dan munafik. Sebaliknya, kita akan menjadi pendamai. Kita hadir dalam kehidupan bersama untuk mendamaikan, menghargai, menghormati dan mengasihi semua orang; melakukan kebaikan, keadilan, kejujuran dan kebenaran.

Sebelum beranjak tidur, mari kita renungkan, ‘Apakah seluruh aktifitas di hari ini, kita telah lakukan dengan hikmat dari Tuhan? Apakah kita sudah menjadi pendamai dan menabur kebenaran dan keadilan?’ Jika belum, jangan salahkan diri; masih ada hari esok. Murnikan hati dan pikiran di malam ini dan mantapkan diri untuk menjadi pendamai dan menabur benih kebenaran dan damai. Sebab siapa menabur kebenaran dan damai akan menuai bahagia dan sejahtera.

GB.126 : 2

Doa : (Tuhan, tolong kami agar konsisten gunakan lidah untuk yang baik)