Renungan Pagi 22 Oktober 2019

KJ 84 : 1 – Berdoa

Ezra 6 : 1 – 12
Maka Allah yang membuat nama-Nya disana, biarlah Ia merobohkan setiap raja dan setiap bangsa…. (ay.12)

Apa yang terjadi ini sebenarnya sudah dinubuatkan Tuhan sebelumnya. Tuhan menggerakkan raja Koresh untuk mengizinkan orang Israel kembali ke tanah mereka dengan tujuan untuk membangun rumah Allah. Dalam Piagam yang ditemukan dari hasil penyelidikan zaman Raja Darius, dikatakan bahwa Koresh memerintahkan untuk membangun rumah Allah di Yerusalem. Bait yang telah dihancurkan oleh Nebukadnezar itu sekarang akan dibangun kembali. Darius memerintahkan perijinan membangun dan segala biaya yang dibutuhkan harus ditanggung oleh perbendaharaan kerajaan. Raja bahkan meminta bupati Tatnai dkk supaya menyingkir dari situ dan memberi kelancaran proses pembangunan disana.

Segala harta benda emas, perak dan kelengkapan ibadah harus dikembalikan ke tempat semula. Semua keperluan ibadah korban dan sarana prasarana lainnya harus diberikan setiap hari tanpa kelalaian. Darius meminta agar orang Israel harus selalu mempersembahkan korban dan menyenangkan hati Allah dan memakai kesempatan yang ada, agar umat Israel turut mendoakan dia serta anak-anaknya (ay.10).

Darius akhirnya memberi perintah bahwa semua orang yang melanggar keputusan membangun Rumah Allah itu akan dihukum mati (ay.11), Tuhan Allah pun akan menghukum yang melanggar keputusan ini.

Tuhan tidak ingin umat-Nya pulang dan menjadi bangsa yang tinggal didaerahnya sendiri tetapi melupakan Tuhan. Apa gunanya mereka kembali ke tanah mereka sendiri kalau mereka hanya menjadi bangsa yang melupakan Tuhan? Mereka kembali ke tanah mereka sebagai umat Tuhan dan harta paling berharga yang mereka miliki adalah kehadiran Tuhan sendiri. Tuhan harus bertakhta dalam seluruh aspek kehidupan umat-Nya kini dan selamanya.

KJ 84 : 2
Doa : (Ya Allah, kami bersyukur atas semua kebaikan Tuhan. Mampukan kami terus membangun takhta Allah dalam kehidupan ini)