Renungan Malam 29 Oktober 2019

KJ.256 : 1,2 – Berdoa

2 Petrus 1 : 20 – 21
Sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh… (ay.21)

Salah satu penyebab timbulnya penyimpangan atau kesesatan di lingkungan umat kristen mula-mula (dan juga hingga sampai saat ini) adalah karena perbedaan memahami teks-teks kitab suci di kalangan warga gereja itu sendiri. Rupanya persoalan yang timbul di dalam gereja mula-mula tentang munculnya guru-guru sesat sudah sangat mencemaskan Petrus, sehingga dia harus mengingatkan jemaat-jemaat itu tentang proses terjadinya suatu nubuat.

Bacaan kita malam ini menunjuk kepada perlunya mengerti proses pengilhaman Roh Kudus dalam menulis dan memahami Alkitab (kitab suci). Petrus mengatakan: “nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah”. Pendapat pribadi harus sesuai dan selaras dengan kenyataan Roh Kudus, dan keduanya (pendapat pribadi dan pernyataan Roh Kudus) tidak boleh bertentangan. Alkitab adalah kitab suci umat Kristen, karena itu, ia harus ditafsirkan oleh dan di dalam lingkungan umat itu sendiri, yaitu lingkungan umat dimana Roh Kudus bekerja. Ketika seorang nabi bernubuat, maka yang terjadi ialah sang nabi (yang adalah manusia) digerakkan oleh Roh Kudus untuk berkata-kata atas nama Allah. Karena itu, rasul-rasul sebagai generasi penerus para nabi adalah perantara khusus yang bekerja di dalam tuntutan Roh Kudus saat menulis dan menafsirkan kitab suci.

Dulu Roh Kudus mengilhami para penulis kitab suci, dan kini Roh yang sama mengilhami umat kristen untuk memahami maknanya, sehingga pemahaman kita harus selaras dengan maksud penulis. Oleh sebab itu, usahakanlah agar pemahaman kita tidak bertentangan dengan maksud teks Kitab Suci, dan pribadi, keluarga serta gereja terlindung dan bisa bertahan melawan pengajaran sesat.

KJ.256 : 3

Doa : (Ya Tuhan, tuntun kami untuk memahami Kitab Suci dengan benar)