Renungan Malam 6 November 2019

GB.277 : 1,2 – Berdoa

Titus 1 : 10 – 16
Karena itu tegorlah mereka denga tegas supaya mereka menjadi sehat dalam iman,” (ay.13)

Suatu jemaat akan bertumbuh baik dan benar ketika semua ada dalam penataan yang baik dan benar. Penataan itu dlakukan oleh para penilik jemaat yang sudah memenuhi persyaratan. Karena seharusnyalah, bahwa yang dapat membimbing jemaat mengenal dan bertumbuh dengan ajaran yang sehat, serta menegur ketika mereka salah adalah penilik jemaat. Di Kreta diperlukan penilik jemaat yang berkualitas, mengingat yang dihadapi adalah orang-orang dengan reputasi yang sangat buruk (bacalah kembali ayat 10-12).

Merek adalah orang-orang Yahudi yang terbelenggu dengan banyak hukum yang mereka buat. Mereka memaksakan hukum itu untuk orang lain, sehingga menimbulkan kekacauan. Mereka mengajarkan yang tidak-tidak untuk mendapatkan keuntungan dengan cara yang memalukan. Mereka menganggap diri yang paling benar, padahal sedang merusak tatanan jemaat.

Akibatnya warga jemaat tidak bertumbuh dengan benar. Hati dan pikiran mereka dipenuhi dengan kenajisan, sehingga melakukan hal-hal najis. Ketika seseorang menerima ajaran yang cemar dan terpengaruh, maka apapun yang dilakukannya adalah kecemaran semata. Ia tidak sanggup lagi berbuat baik bagi Tuhan dan menjadi seorang yang tidak berguna. Karena itu Rasul Paulus menasihati Titus agar menegur secara tegas orang-orang yang hidup tidak tertib, dengan omongan yang sia-sia dan menyesatkan orang lain, supaya mereka menjadi sehat dalam iman.

Memang dibutuhkan keberanian untuk menegur orang-orang yang menyesatkan warga jemaat. Teguran itu harus dimulai kepada serorang penilik jemaat. Karena jika penilik jemaat salah jalan, maka mereka akan membawa warga jemaat ke jalan yang salah. Kemudian pertentangan banyak terjadi di jemaat, sebagai akibat dari pribadi-pribadi yang telah membawa warga jemaat ke jalan yang salah. Akhirnya jemaat bertumbuh dengan baik. Jadi tegurlah yang salah, sebab itu penting.

GB.277 : 3

Doa : (Ya Tuhan mohon berikanlah kami keberanian untuk menegur orang-orang yang hidupnya tidak tertib)