Renungan Malam 22 November 2019

KJ.435 : 1 – Berdoa

Lukas 2 : 41 – 52
“… karena mereka tidak merasa perlu untuk mengakui Allah, maka Allah menyerahkan mereka kepada pikiran-pikiran yang terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas”. (ay.28)

Hari-hari ini gak habis-habisnya kita dibikin kaget dengan berita kejahatan. Beberapa stasiun televisi seakan tak pernah kekurangan informasi tentang peristiwa kejamnya kejahatan, sadis dan memuakkan. Teringat peristiwa sadis di Sumaterra Selatan bulan April 2019, pembunuhan keji terhadap seorang gadis calon pendeta yang jenazahnya dibuang di kebun. Kita masih teringat pula kematian gadis cilik tahun 2015 di Bali, Angeline (8 th), yang sempat bikin geger kemarahan publik sebab sepanjang hidupnya hingga matinya diperlakukan biadab. Jenazhnya dikubur seperti biantang mati di kebun belakang rumah dekat kandang ayam.

Memang itu berita lampau, tetapi bukan berarti berita-berita kejahatan berkurang. Sepertinya penghuni penjara semakin bertambah. Banyak modus operandi untuk berbagai tindak kejahatan pencurian, teror, penipuan, penganiayaan, pencemaran nama, pelampiasan dendam, dan pembunuhan. Beberapa kali berita perkelahian sesama penghuni penjara, karena mereka sudah terlalu sesak. Kini pemerintah berencana membuat penjara di pulau-pulau terpencil.

Siapakah pelaku kejahatan itu? Kok tega-teganya dia lakukan, padahal baru saja selesai ibadah. Di meja kantornya ada Alkitab, tapi korupsi. Di rumah sering ibadah, dan penuh simbol-simbol kristiani, tapi semua anggota keluarganya sering banget bertengkar. Banyak tetangga sudah memakluminya.

Semua yang melakukan kejahatan di atas, umumnya pernah belajar agama. Lebih khusus lagi, tak sedikit mereka ngaku Kristen. Sudah sidi pula. KTPnya beragama, tapi di mana Tuhan bagi dirinya? Seperti bukan hal yang aneh, jika orang mengaku tahu Tuhan tatapi tidak mengimaninya. Hidup tanpa iman dalam Kristus akan terus melakukan perburuan untuk kepentingan dirinya. Hidup tanpa iman tak mungkin ada kasih. Hidup tanpa kasih maka jauhkah rasa damai.

KJ.435 : 4

Doa : (Ya Roh Kudus, bimbinglah hati nuraniku untuk membuahkan iman dalam tutur dan perbuatan)