Renungan Malam 08 Desember 2019

KJ.260 : 1 – Berdoa

Zefanya 2 : 4 – 9
TUHAN, Allah mereka, akan memperhatikan mereka dan akan memulihkan keadaan mereka (ay.7b)

Kemurkaan TUHAN tidak hanya tertuju pada Yehuda, tetapi juga pada bangsa-bangsa lain, penduduk Daerah Tepi Laut, serta orang Moab dan bani Amon (ay.5a.6a.7a, 8). Dinyatakan pula bahwa ‘sisa-sia kaum Yehuda, umat TUHAN akan mewakili wilayah itu, bahkan juga tanah orang Moab dan bani Amin (ay.8-9). Penyebab tindakan TUHAN ialah sikap penduduk wilayah itu yang mencela dan mengancam umat TUHAN.

Mengapa wilayah itu penting dan mencuat? Apakah ada pangkal sejarah yang sangat mendasar? Ya, karena prakarsa dan tindakan TUHAN, yang dikenal dengan ungkapan : ‘TUHAN mengadakan perjanjian’ (Kej. 15 : 18a, 17 : 7-8). TUHAN yang berprakarsa, bukan Abraham yang meminta! Perjanjian itu disebut ‘kekal’ (Kej 17:7). Dalam wilayah itu disebut ‘tanah Kanaan’ (Kej.17:8), bahkan batas-batas wilayah untuk keturunan Abraham disebut dengan jelas (Kej.15 : 18-21). Dinyatakan pula bahwa TUHAN akan memberkati dia dan membuat dia ‘bangsa yang besar’ dan oleh dia ‘semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat’ (Kej.12 :1-3).

TUHAN tidak akan membiarkan umat-Nya dicela dan diserang. Ia akan menghukum bangsa-bangsa yang bersikap kasar terhadap umat-Nya. Ia pula akan menghukum kaum Yehuda dan penduduk Yerusalem, bila mereka menyembah berhala dan melanggar ketetapan-Nya (lih.1 : 4-6). Paulus menganjurkan supaya orang beriman ‘hidup dalam perdamaian dengan semua orang’ (Rm 12 : 18). Dan dalam Yesus Kristus’ yang bukan umat’ telah dijadikan ‘bangsa yang terpilih imamat, yang rajani bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri’. (1 Ptr 2 : 9-10).

KJ.260 : 2

Doa : (Tunjukkan kuasa kasih-Mu, ya TUHAN, supaya tercipta rasa kebersamaan dan saling pengertian serta kerukunan di tengah kecenderungan yang memisahkan)