Renungan Malam 17 Desember 2019

GB.354 : 1 – Berdoa

Yesaya 13 : 4 – 5
Mereka datang dari negeri yang jauh, ya dari ujung langit, yaitu TUHAN serta yang melaksanakan amaran-Nya untuk merusakkan seluruh bumi (ay.5)

Anger Management adalah sebuah film yang bercerita mengenai seseorang yang mengalami kesulitan karena tidak mampu mengendalikan amarahnya. Film ini menceritakan mengenai seseorang yang menyimpan trauma masa lalu terkait kehidupannya di area publik. Orang ini juga memiliki tekanan dalam perjalanannya. Oleh karena kedua hal tersebut maka ia sering tidak mampu mengendalikan marahnya sehingga berujung di pengadilan. Hakim memerintahkan dia untuk memperoleh terapi agar dapat mengelola amarahnya.

Malam ini kita mambaca mengenaik Tuhan yang marah kepada bangsa Babel. Ia telah mengumpulkan orang-orang-Nya dari berbagai bangsa. Mereka menjadi alat Tuhan untuk mewujudkan amarah dan hukuman Tuhan atas bangsa Babel. Kemarahan Tuhan menunjukkan betapa bebalnya bangsa Babel. Hukuman saja yang dapat merubah bangsa ini. Perkataan Tuhan yang disampaikan Yesaya ini sebenarnya merupakan peringatan kepada bangsa Israel dan Yehuda agar mereka tidak bebal seperti bangsa Babel.

Jika Tuhan marah artinya orang itu bebal tidak lagi dapat diberitahu dengan kata-kata harus dengan tindakan. Jika Tuhan marah tujuannya untuk kebaikan manusia itu sendiri yaitu agar manusia melakukan apa yang dikehendaki Allah dan tidak hidup menurut pikiran dan keinginannya sendiri yang membawa manusia kepada kehancurannya. Tuhan juga dapat memakai kita untuk mewujudkan amarahnya kepada manusia yang bebal. Jika kita dipercayakan Tuhan tugas itu, maka mintalah hikmat dari Tuhan agar kita dapat membedakan dan memisahkan antara marah dari diri sendiri dan marah karena tugas yang Tuhan percayakan kepada kita. Biarlah Roh-Nya menolong kita, sehingga dalam marah kita ingat bahwa kita diutus Tuhan untuk mendatangkan kebaikan dalam hidup bersama.

GB.345 : 2

Doa : (Tuhan jadikanlah kami alat-Mu untuk meneruskan kebaikan-kebaikan-Mu bahkan ketika kami sedang marah)