Renungan pagi, 17 April 2020

GB 208 : 1 – Berdoa

Keluaran 5 : 10 – 19
“Jadi sekarang, pergilah, bekerja! Jerami tidak akan lagi diiberikan kepadamu, tetapi jumlah batu bata yang sama harus kamu serahkan.” (ay 18)

Intervensi Tuhan untuk membebaskan umat Israel dari penindasan di Mesir ternyata tidak membuat keadaan lebih baik dan semakin memperburuk situasi bagi umat Israel. Kehadiran Musa dan Harun dengn tujuan yang baik, ternyata seperti “menyiram api dengan bensin” dan Israel semakin teraniaya. Pekerjaan mereka bukan saja tidak dihargai, malahan mereka dikatakan pemalas. Tenaga dan kemampuan yang dimiliki selama ini sudah habis terkuras, sekarang mereka malahan diberikan beban lebih. “Jerami tidak akan lagi diberikan kepadamu tetapi jumlah batu bata yang sama harus kamu serahkan.”
Pada saat Israel terperangkap dalam perasaan kecewa dan frustasi, tidak tahu harus berbuat apa, ternyata semua detail peristiwa yang sudah dialami, sementara dialami dan akan dialami ada di dalam tangan dan rancangan Tuhan. Kekuatan Firaun memang dahsyat tetapi masih ada kekuatan Tuhan yang lebih dahsyat lagi. Di atas langit masih ada langit yang lebih tinggi. Tidak ada peristiwa yang terjadi di dalam dunia ini yang lepas dari kehendak Tuhan. Itulah pengalaman Israel, tetapi itu juga pengan banyak sekali umat Tuhan hari ini. Namun memahami rencana dan apa yang didesain Tuhan tidak mudah. Kita saat ini mengimani kebenaran itu, karena kita telah mengetahui alur dan akhir cerita, namun bagi umat Israel atau siapa saja yang mengalami sendiri hari-hari yang berat ini, pasti sulit memahaminya.

GB 208 : 2

Doa: Mampukanlah kami Tuhan menangkap tangan Tuhan yang terselubung di dalam kami menjalani hari-hari yang sulit dan berat. Amin.