Renungan pagi, 27 April 2020

KJ 32 : 1 – Berdoa

Yehezkiel 36 : 16 – 21
“Aku mereasa sakit hati akrena namaKu yang kudus yang dinajiskan oleh kaum Israel.” (ay 21)

Mengapa adalah pertanyaan yang sering dilontarkan apabila kita mengalami suatu peristiwa yang tidak menyenangkan. Paling tidak berbunyi: “mengapa aku mengalami semua ini? Mengapa mesti aku, sih?”hal ini pun menjadi pertanyaan Bangsa Yehuda (Israel-Selatan) ketika mereka mengalami masa pembuangan di Babel.
Pertanyaan inipun dijawab oleh Tuhan melalui nabi Yehezkiel. Ada sebab sehingga merka dihukum oleh Tuhan. Ayat 17-20 memberikan penjelasan menarik, yakni tingkah laku mereka yang jahat menajiskan tanah pusaka itu (ay 17); perlakuan tidak adil terhadap kaum lemah dan mengorbankan sesame umat Tuhan terjadi juga di Israel (ay 18); umat kepunyaan Allah ini berlaku tidak setia. Mereka menyembah ilah lain dengan mendirikan patung-patung berhala (ay 18b); perbuatan buruk mereka mencemarkan kekudusan nama Tuhan (ay 20). Apakah reaksi Tuhan atas perbuatan-perbuatan dosa itu? Tuhan murka dan menghukum mereka; merka dibuang bagaikan dihamburkan begitu saja (ay 19). Jika Tuhan sedemikian marah, maka pertanyaannya apa yang terjadi pada diri Tuhan ketika perbuatan dosa dilakukan oleh umatNya? Jawabannya kita temukan pada ayat 21. Tuhan merasa sakit hati. Ya, bayangkan betapa sakit hatinya Tuhan ketika semua hal baik yang Ia berikan kepada umat pilihannya, namun dibalas dengan perbuatan dosa, penghianatan dan ketidaksetiaan umat.
Hari ini kita belajar hal khusus. Ternyata Tuhan bisa saja mengalami sakit hati. Apa pemicunya? Perbuatan jahatt dan dosa kita. Adalah baik jika kita mengoreksi diri lebih dahulu sebelum bertanya tentang: : “mengapa hukuman menimpa kita?” atau “apa sebab kemalangan hidup aku alami?” bisa jadi karena dosa dan kesalahan kita. Sangat mungkin karena sadar atau tidak kita telah membuat Tuhan sakit hati. Karena itu berhati-hatilah menjalani hidup ini. Sebab fatal jika Tuhan sakit hati.

KJ 32 : 2, 3

Doa: Ampuni kami ya Tuhan yang sering menyakiti hatiMu. Amin.