Renungan Malam 30 April 2020

GB.251 : 1 – Berdoa

Yunus 3 : 1 – 9
“Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa.” (ay.9)

Setelah hubungan Yunus dan Tuhan dipulihkan oleh kasih Tuhan, Yunus kemudian pergi menjalankan perintah itu untuk menyampaikan kabar bagi Niniwe (ay.1-3). Tanpa ragu dan dengan penuh ketaatan, Yunus memasuki kota itu dan menyampaikan kabar penghukuman yang akan Tuhan berikan bagi Niniwe karena dosa mereka (ay.4).

Menakjubkan reaksi orang-orang Niniwe dalam bacaan kita malam ini. Mereka percaya kepada Allah dan menyesal terhadap segala dosa dan perbuatan mereka (ay.5). Bahkan ketika raja mendengar hal itu (ay.6) ia pun segera menyuruh seluruh negeri melakukan perkabungan dan puasa karena dosa dan kesalahan mereka itu (ay.6-7). Seluruh yang hidup yakni manusia dan ternak dimaklumkan puasa. Tidak ada dari mereka yang boleh makan (ay.8). Tujuan dari semuanya itu adalah “siapa tau Allah mau berbalik dan menyesal serta berpaling dari murka-Nya..” (ay.9). Perhatikanlah bahwa mereka bukan hanya berseru memohon pengampunan, tetapi juga membaharui hidup yakni berhenti berbuat segala kejahatan (ay.8). Apa reaksi Tuhan? Pada ayat 10 kita menemukan bahwa Tuhan menyesal merencanakan penghukuman itu. Artinya seruan mereka didengar oleh Tuhan. Niniwe batal dihukum oleh Allah.

Melalui kasih ini kita belajar satu hal malam ini, yakni jika kita datang menyesali kesalahan dan dosa, kemudian berseru memohon pengampunan kepada Tuhan, seruan itu pasti Ia dengar. Seruan yang tepat tidak hanya melalui mulut saja, itu harus dibarengi dengan perbuatan nyata, yakni pertobatan terhadap segala perbuatan jahat.

Seruan kita pasti didengar oleh Allah. Belajarlah dari Niniwe, bahwa seruan itu harus diikuti dengan pembaharuan tingkah laku dan perbuatan nyata, yakni pertobatan.

GB.251 : 1

Doa : (Kiranya Engkau, ya Tuhan tidak jemu-jemu mendengar seruanku.Amin)