Renungan Malam 25 Mei 2020

GB.246 : 1 – Berdoa

Yoel 2 : 15 – 17
kumpulkanlah bangsa ini, kuduskanlah jemaah, himpunkanlah orang-orang yang tua…., (ay.16)

Sering kita memahami ibadah, pertobatan, penyadaran diri, keselamatan sebagai urusan pribadi. Pada hal semuanya itu berhubungan dengan sesama. Hal ini menyangkut kolektif, mulai dari keluarga, masyarakat dan bangsa. Karena itu, bila ada bencana menimpa suatu masyarakat, maka semuanya mengalami akibatnya. Hal ini Nampak dalam seruan Nabi Yoel. Ia tidak hanya mengajak pribadi untuk bertobat, tetapi juga umat bahkan imam untuk memperbaiki diri demi masa depan.

Tiuplah sangkala di Sion. Sangkakala adalah alat yang dipakai untuk memanggil suku-suku Israel terutama saat bahaya. Maka umat menyambutnya dengan gemetar. Mereka berkumpul dengan tujuan untuk berpuasa dan sekaligus menghadiri pertemuan raya. Mereka mengadakan ibadah untuk pengakuan dosa dan pembasuhan diri, agar layak dihadapan Allah. Semua orang hadir untuk mengikuti pertemuan itu, baik laki-laki maupun perempuan, tua muda, anak-anak, para imam, pelayan, penguasa bahkan anak-anak yang menyusui. Masa depan umat sangat ditentukan oleh perhimpunan raya ini. Semuanya mengaku dosa, mau bertobat, termasuk para imam, palayan dan penguasa.

Pengakuan dosa merupakan Tindakan yang penting sebagai wujud iman dalam menyambut anugerah Allah. Dalam Kristus kita telah menerima anugerah keselamatan. Sebab itu di hadapan Allah kita mewakili sesama bahkan masyarakat dan bangsa yang terancam berbagai bencana untuk mengaku dosa sambil terus menerus menyerukan pertobatan bersama.

GB.120 : 1,2

Doa : (ya Tuhan ajarlah aku tidak berpikir terkotak-kotak atau egois, jadikan aku alat damai sejahtera bagi semua orang.Amin)