Renungan Malam 05 Juni 2020

KJ.467 : 1 – Berdoa

1 Tesalonika 4 : 7 – 12
Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus. (ay.7)

Panggilan Allah adalah kudus. Semua orang yang dipanggil adalah kudus. Tujuannya untuk melakukan hal-hal yang kudus; terpilih dan istimewa. Memang, tidak semua orang terpilih, hanya yang tertentu saja, yaitu mereka yang beriman kepada Allah Bapa, Yesus Kristus dan Roh Kudus. Mereka diberikan hikmat dan karunia serta kuasa untuk mewujudkan kekudusan dan kemuliaan Allah di dalam segala hal yang dikerjakan di mana pun dan pada situasi bagaimana pun.

Seseorang yang melakukan kecemaran dan kejahatan, bukanlah orang yang dipanggil oleh Allah. Mungkin ia datang sendiri karena ingin mencobai Allah. Allah mengenal siapa yang dipanggil-Nya. Orang yang melakukan kecemaran adalah yang tidak mau hidup kudus. Mereka menolak Allah dan firman-Nya, bahkan Roh-Nya. Mereka tidak sungguh-sungguh mewujudkan kasih persaudaraan dengan saling membantu dan mengasihi sesamanya yang membutuhkan. Mereka tidak tenang, tetapi pakai mulut. Hidupnya kacau, gelisah dan suka menyalahkan dan menghakimi orang lain atas apa yang dikerjakannya.

Paulus menasihati jemaat dan kita semua agar semakin sungguh-sungguh mewujudkan kasih persaudaraan terhadap sesama; tetap tenang mengurus masalah sendiri dan melakukan pekerjaan tangan. Dengan demikian, jemaat akan hidup kudus, terhormat dan sopan di hadapan orang luar. Tempat juga dapat memenuhi kebutuhan hidup sendiri dan tidak bergantung pada pengasihan orang lain.

Kita bisa hidup kudus, terhormat dan tenang jika menyerahkan pikiran, hati, tutur dan perilaku diri kepada pimpinan Roh Kudus. Roh Kudus sudah dicurahkan bagi kita yang telah mengaku percaya dan dibaptis. Sayangnya seringkali kita tidak mau menyerahkan diri dipimpin oleh Roh Kudus. Akibatnya, kita gelisah, kacau dan melakukan kecemaran. Bertobatlah!

KJ.467 : 2,3

Doa : (Ya Roh Kudus, mohon urapi kami agar hidup terhormat dan sopan.Amin)