Renungan Malam 15 Juni 2020

KJ.406 : 1 – Berdoa

Kejadian 46 : 28 – 34
Lalu Yusuf memasang keretanya dan pergi ke Gosyen, mendapatkan Israel, ayahnya. Ketika ia bertemu dengan dengan dia, dipeluknyalah leher ayahnya dan lama menangis pada bahunya. (ay.29)

Pertemuan yang dinanti-nanti, memang sungguh mengharukan bila terjadi. Kasih dan hormat akan mewarnai perjumpaan itu. Yakub Bahagia karena bertemu dengan Yusuf yang disangkanya sudah mati. Gosyen menjadi saksi dari kasih yang melimpah ruah. Yusuf mengatur segala sesuatu agar keluarganya dapat tinggal di Gosyen. Ada yang menarik yaitu Yusuf akan memberitahu Firaun bahwa keluarganya yang tinggal di Kanaan telah tiba. Ia tidak menutupi latar belakang keluarganya. Kebaikan hati Yusuf dan kejujurannya menjadi teladan bagi kita. Sejarah perjalanannya mencatat bahwa ia berjalan dengan iman sekali pun dia mengalami pergumulan yang berat. Jika di waktu lalu Tuhan menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya, maka sekarang pun Dia terus melanjutkannya.

Sepanjang perjalanan hidupnya, Yusuf memperoleh kekuatan untuk bertahan. Ia membangun harapannya di dalam Tuhan. Ia memiliki sifat jujur dan ketajaman berpikir. Ia berpesan kepada saudara-saudaranya, jika Firaun bertanya perihal pekerjaan, maka harus dijawab mereka adalah pemelihara ternak. Hal ini membuat mereka dapat tinggal di Gosyen, di luar kota, sebab segala gembala kambing domba adalah suatu kekejian bagi orang Mesir (ay.34).

Inilah pekerjaan Allah yang ditunjukkan kepada Yakub, Yusuf dan Firaun. Akhirnya kita mengerti bahwa bukan manusia yang mengatur Allah untuk bekerja menuruti keinginan-Nya. Allahlah yang mengerjakan bagi kita semua sesuai kehendak-Nya. bukankah Allah sudah berjanji kepada Yakub bahwa ia akan menyertainya? Artinya, seluruh kehidupan Yakub, termasuk Yusuf dan Firaun, ada di bawah kendali Allah. Masa depan ada bagi orang percaya. Seluruh kehidupan manusia di dunia ini, ada di bawah kendali-Nya. Ia akan memulihkan dunia ini. Tidak ada yang bisa kita lakukan selain taat dan percaya. Memang kadang-kadang dibutuhkan waktu yang lam untuk melihat jawaban Tuhan. Satu hal yang pasti, kalau Ia melihat kita ketika menghadapi pegumulan. Ia mendengar kita. Teruslah berpengharapan. Allah tidak tinggal diam.

KJ.406 : 2,3

Doa : (Ya Tuhan tolong kuatkanlah kami terus menerus dan berikan harapan di waktu sulit.Amin)