Renungan pagi, 7 Juli 2020

GB 120: 1, 2 – Berdoa

Hakim-hakim 6: 1-24
“Berfirmanlah Tuhan kepadanya: “Tetapi Akulah yang menyertai engkau, sebab itu engkau akan memukul kalah orang Midian itu sampai habis.” (ay 16)

Ignorance is the single greatest tool of oppression (ketidakpedulian adalah alat penindasan yang terbesar). Kutipan modern ini tepat. Dalam kehidupan sehari-hari, penindasan terjadi karena banyak orang tidak lagi peduli dengan perasaan, pendapat, kebutuhan, harapan dan penderitaan sesamanya. Satu-satunya yang dipikirkan para penindas hanyalah kepentingan, harga diri dan kebahagiaan pribadi. Alhasil, penindasan melumpuhkan para korbannya. Mereka seringkali merasa tidak berharga, tidak memiliki pilihan juga masa depan. Demikianlah mereka dilumpuhkan secara perlahan!

Menurut pasal 6, Israel ditindas oleh bangsa Midian 7 tahun lamanya. Penindasan tersebut membuat Israel hidup dalam kemelaratan dan ketakutan. Seluruh ternak dan hasil pertanian dimusnahkan oleh bangsa Midian. Bangsa Israel pun terpaksa tinggal di gua-gua dan kubu-kubu di pegunungan untuk mencari perlindungan. Untunglah dalam kondisi tersebut, Israel tidak kehilangan pengharapan. Mereka berseru kepada Tuhan dan meminta pertolonganNya.

Tuhan mendengar jeritan para korban penindasan. Tidak dibiarkannya penindasan berlangsung selamanya. Tuhan memilih seseorang untuk membebaskan umatNya. Dia adalah Gideon bin Yoas, seorang yang paling muda di antara kaum keluarganya. Mengapa Tuhan tidak memilih orang berpengalaman? Mengapa Ia memilih orang yang measa dirinya kecil dan tidak layak? Saudaraku, cara Tuhan bekerja memang di luar dugaan. Namun jika Tuhan memilih, Dia pasti menyertai orang yang dipilihNya!

Bersediakah saudara dipilih Tuhan untuk melawan segala bentuk penindasan? Jika ya, mintalah kasih karuina Tuhan seperti Gideon melakukannya (ay 17). Sebab, penindasan bukanlah musuh yang mudah ditaklukan. Akar penindasan adalah hati yang tidak taat kepada Allah dan yang tidak mengasihi sesama. Gideon berani melakukannya! Bukan karena ia hebat, tetapi karena ia tahu Tuhan menyertainya.

GB 120: 3
Doa: Ya Allah, mampukanlah aku untuk berani melawan segala bentuk penindasan. Amin.