Renungan pagi, 17 Juli 2020

KJ 357: 1 – Berdoa

Daniel 5 : 29 – 30
“Pada malam itu juga terbunuhlah Belsyazar, raja orang Kasdim itu.” (ay 30)

Kisah ini diakhiri dengan certia tragis atas terbunuhnya Belsyazar raja Babel yang angkuh itu setelah berpesta pora dan mabuk serta menyalahgunakan perkakas kudus bait Allah. Tanda ia meremehkan dan merendahkan Allah yang disembah Israel. Walaupun di ayat 29 ini, Belsyazar tetap memenuhi janji kepada Daniel memberi jubah ungu dan kalung emas serta kedudukan Daniel sebagai orang ketiga yang mempunyai kekuasaan di Babel. Tulisan di dinding itu menjadi kenyataan, bahwa hidup raja tinggal sesaat saja dan kerajaan Babel menuju kepada kehancuran. Kerajaan Babel yang besar itu akhirnya jatuh ke tanngan Koresh. Sesungguhnya Daniel menegaskan bahwa Belsyazar tidak mau memuliakan Allah yang hidup, yang menggenggam nafas dan menentukan segala jalan hidup sang raja.
Di balik semua peristiwa yang kita alami dan sulit dipahami, seperti saat kita menghadapi wabah pandemic covid-19; acapkali Tuhan mau menyampaikan kepada kita tentang kehendakNya. Sejauh mana kita menyadari berbagai kejadian dalam hidup ini ada maksud dan rencana Tuhan bagi kita? Apa respon kita saat Tuhan memberikan kita peringatan-peringatan untuk kembali kepadaNya? Jelas Belsyazar sangat ketakutan dan gemetar ketika melihat tangan misterius muncul di tengah pesta besar itu. Namun ia tidak gemetar di hadapan Allah untuk mengakui bahwa Allah berkuasa atas segala dewa-dewa berhala Babelonia.
Tuhan selalu memberikan kesempatan supaya kita kembali kepadaNya, Tuhan yang berkuasa, memberikan anugerahNya pada kita sehingga hidup kita dijamah dan diberi hati yang baru. Siapa yang mengontrol hidupmu saat ini? Apakah dirimu sendiri ataukah Dia yang berkuasa atas hidup dan sejarah ini? Mari kita taat dan mau mendengar perkataan dan peringatan Tuhan.

KJ 357: 3

Doa : Allah sumber hikmat, ketika kami menyadari telah berdosa, kuatkan hati kami untuk melangkah kembali ke dalam kuasaMu. Amin.