Hari Minggu VI Prapaskah
Renungan Pagi, 21 Februari 2021

♪KJ.439 : 1 – Berdoa

Filipi 1 : 1-8
Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kamu (ay. 3)

Selalu ada hal yang bisa kita syukuri. Selalu ada hal yang bisa kita keluhkan. Semua tergantung dari bagaimana cara melihat dan menyelami peristiwa yang terjadi dalam kehidupan kita. Kita bisa terus mengeluh, atau sebaliknya, semakin bersyukur dalam setiap keadaan.

Dari begitu banyak hal yang mungkin bisa Rasul Paulus keluhkan dalam kehidupannya, dia memilih untuk tetap mengucap syukur di tengah pergumulan yang dihadapi. Dalam keadaan yang Rasul Paulus alami ketika di penjara di Roma, di mana ia mengalami ketidakadilan dan kesewenang-wenangan, dia tidak menunjukkan keluhan, kesedihan atau kekecewaan. Paulus malah menunjukkan sukacita dan ungkapan syukur yang besar atas keadaan yang dialami oleh Jemaat di Filipi, yang adalah buah pelayanannya. Keadaan Jemaat di Filipi secara umum, yang walaupun tidak terlepas dari tantangan dan pergumulan, membuat Paulus mengucap syukur, karena mereka dapat mempertahankan persekutuan yang penuh kasih dalam Kristus. Paulus mengucap syukur karena pelayanan yang dilakukannya dapat menjadi berkat, walaupun karena pelayanannya juga, dia harus mengalami pemenjaraan dan penderitaan. Penderitaan sebagai dampak dari pelayanan yang Paulus lakukan tidak dapat menutup matanya dari keindahan akan buah pelayanan yang dia lakukan.

Masalah-masalah yang dihadapi terkadang menutup mata kita untuk dapat melihat keindahan yang dirasakan. Kadang kita menilai rumah tangga, pekerjaan, bahkan pelayanan yang sudah dilakukan adalah sesuatu yang tidak baik, karena banyaknya pergumulan. Marilah kita berfokus pada hal-hal yang indah dalam pekerjaan, rumah tangga dan pelayanan, sehingga rasa syukur serta sukacita terus membara. Lalu pada akhirnya kita dapat terus berupaya melakukan yang terbaik dalam ketulusan.

♪KJ.439 : 2

Doa : (Ya Tuhan, tolong ajarkanlah kami untuk dapat terus mengucap syukur dalam kehidupan sehari-hari)