Minggu IV Prapaskah
Renungan Malam, 11 Maret 2021

♪KJ. 288 : 1,2 – Berdoa

Ezra 3 : 4 – 5
mempersembahkan korban bakaran.., mempersembahkan persembahan sukarela (ay.4,5)

Persembahan akar katanya adalah sembah. Mempersembahkan persem bahan berarti memberikan sesuatu kepada yang disembah. Bersamaan dengan membangun mezbah, orang Israel kemudian secara rutin mempersembahkan persembahan kepada TUHAN. Persembahan korban bakaran maupun persembahan sukarela dilakukan setiap hari. Jumlah persembahan sesuai dengan peraturan yang ada. Mempersembahkan persembahan juga dilakukan pada saat hari raya Pondok Daun. Hari raya Pondok Daun semula dilakukan dalam rangka mensyukuri panen atas hasil kebun dan ladang. Itu juga dirayakan dalam rangka mensyukuri pertolongan TUHAN saat orang Israel mengembara di padang gurun. Saat itu mereka “terpaksa” tinggal di pondok-pondok karena masih dalam perjalanan menuju Kanaan.

Kepulangan orang Israel dari pembuangan membangkitkan rasa syukur yang besar. Karena itu mempersembahkan persembahan dan menyelenggarakan hari raya Pondok Daun merupakan pernyataan syukur yang besar kepada TUHAN. Mereka berupaya untuk menghidupkan kembali ritual keagamaan untuk menumbuhkan ikatan yang kuat dengan TUHAN. Kehidupan kita pun dipenuhi dengan berbagai pertolongan Tuhan.

Perjalanan hidup kita merupakan kembara kehidupan yang tak pernah lepas dari campur tangan Tuhan. Bahkan Ia berjanji menyertai kita sampai kepada akhir zaman. Keselamatan yang dijanjikan-Nya tidak hanya berlaku nanti di kehidupan kekal, tetapi juga saat ini ketika kita masih berada di dunia fana. Dalam keyakinan seperti itu sudah sepantasnyalah kita juga bersyukur kepada Tuhan setiap hari. Sebagaimana orang Israel, hendaknya kita juga mempersembahkan persembahan kepada-Nya sebagai tanda syukur atas kasih-Nya yang besar. Mempersembahkan hidup kepada-Nya adalah sesuatu yang indah untuk kita lakukan, sebagaimana pernyataan Rasul Paulus dalam surat Roma 12:1.

♪KJ. 288 : 3,5

Doa : (Ya Tuhan, mohon ajarlah kami untuk senantiasa mempersembahkan hidup pribadi sebagai tanda syukur kepada-Mu)