Minggu XIII Ses. Pentakosta
Renungan Pagi, 28 Agustus 2021

GB.216 : 1 – Berdoa

Yesaya 38 : 17 – 18
Sesungguhnya, penderitaan yang pahit menjadi keselamatan bagiku; Engkaulah yang mencegah jiwaku dari lobang kebinasaan (ay.17a)

Bacaan alkitab pagi hari ini menyatakan kepada kita tentang bagaimana raja Hizkia, sebagai orang yang percaya sepenuhnya kepada kuasa Tuhan, mengungkapkan pengalaman imannya. Penderitaan pahit yang ia alami telah memberikan pelajaran penting dalam hidupnya. Dalam hal hidup beriman kepada Tuhan, ia mengalami pergumulan. Namun demikian, dengan pertolongan Tuhan, Raja Hizkia bisa melewati pergumulan tersebut. Ia pun berharap banyak orang dapat belajar percaya sepenuhnya pada kuasa Tuhan. Tampaknya raja Hizkia ingin, agar hidupnya menjadi kesaksian, bahwa kuasa Tuhan nyata bagi orang yang setia dan percaya kepada-Nya.

Kisah penderitaan pahit raja Hizkia hingga pemulihan yang ia alami menyiratkan beberapa pesan penting bagi kita. Pertama, bagi setiap orang percaya kepahitan hidup hanyalah sementara. Tidak akan selamanya kita mengalaminya. Kedua, kita perlu meyakini dengan sungguh, bahwa kasih setia Tuhan terus ada dan tersedia bagi orang percaya. Ketiga, penderitaan pahit juga menjadi saat yang membuktikan bagaimana kita menjadi orang yang tetap setia dan percaya kepada Tuhan dalam tiap masa.

Bila mungkin saat ini kita sedang mengalami penderitaan pahit kehidupan, maka yakinkanlah diri, bahwa derita itu hanya sementara. Berharaplah terus kepada Tuhan, dan nantikanlah dalam iman pertolongan serta kasih setia-Nya bagi kita. Atau mungkin bila nanti dalam perjalanan kehidupan kita menjumpai penderitaan pahit, maka berusahalah untuk tidak sekalipun berpaling dari Tuhan. Berharaplah hanya kepada-Nya. Sebab kita patut percaya, apabila Tuhan sudah pernah memulihkan dalam penderitaan pahit di masa lalu, maka Dia juga yang akan memberikan pemulihan bagi kita dalam derita pahit yang kini sedang dihadapi. Kepahitan hanya sementara, kasih setia Tuhan itu selama-lamanya!

♪GB.216 : 2,3

Doa : (Ya Tuhan, tolong ajarlah aku untuk meyakini dengan sungguh, bahwa kasih setia Mu tak berkesudahan dalam hidupku, baik dalam masa susah maupun senang)