Renungan Pagi
GB.126 : 1 – Berdoa
Kejadian 47 : 7 – 12
Yusuf membawa juga Yakub, ayahnya,menghadap Firaun. Lalu Yakub memohonkan berkat bagi Firaun. (ay.7)
Sakah satu unsur daam rumpun ‘Jawaban Jemaat’ di Tata Ibadah Hari Minggu GPIB adalah ‘Doa Syafaat.’ Inilah kesempatan bagi gereja dan orang-orang Kristen untuk berdoa memohon berkat Tuhan, bukan saja bagi diri sendiri, tetapi bagi sesama yang menderita, bagi bangsa-bangsa di dunia, bagi penguasa/pemerintah agar keadilan, kebenaran dan damai sejahtera terwujud dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan dialami oleh seluruh rakyat. Kita mendoakan penguasa/pemerintah karena itulah salah satu cara memaknai iman kita dalam konteks kehadiran sebagai orang percaya.
Yusuf tidk saja memperkenalkan saudara-saudaranya kepada Firaun, tetapi juga ayahnya. Yakub dibawa menghadap Firaun. Di hadapan Firaun, Yakub memohon berkat. Bentuk yang umum; ‘Diberkatilah engkau, ya tuanku Firaun, oleh Tuhan. ‘Mendengar sapaan berkat tersebut, Firaun menanyakan Yakub tentang sudah berapa tahun umurnya. Beberapa hal yang tampak dalam jawaban Yakub kepada Firaun: Pertama, umurnya telah 130 tahun. Selama itulah Yakub menjaani tahun-tahun pengembaraannya sebagai orang asing. Kedua, tahun-tahun hidupnya buruk dan lebih sedikit dibandingkan dengan nenek moyangnya. Yakub sadar bahwa ia akan mati di tangan Yusuf sesuai yang dikatakan Tuhan kepadanya (46:4). Sebelum undur dari hadapan Firaun, Yakub sekali lagi memohon berkat baginya. Sejak menetap di Gosyen, tanah Rameses, yang diberikan Firaun menjadi milik mereka maka Yusuf memelihara ayahnya dan kaum keluarganya dengan makanan.
Berapapun umur yang Tuhan telah anugerahkan bagi kita. Baik atau buruk pengalaman hidup yang kita telah jalani. Yang terpenting adalah selamma kita hidup, Tuhan mau pakai kita sebagai alat berkat-Nya kepada sesama dan penguasa.
GB.126 : 2
Doa : (Tuhan, ingatkan kami untuk selalu berdoa bagi para penguasa)