Renungan Malam
GB.40 : 1, 2 – Berdoa
Yesaya 54 : 7 – 8
“…dalam kasih setia abadi…” (ay.8)
Yesaya menggambarkan hubungan Tuhan dengan bangsa Israel sebagai hubungan suami dengan isterinya. Sang suami ingin kembali kepada isterinya yang telah ditinggalkannya. Kembalinya sang suami hanya karena dilandasi oleh kasih sayang besar atau dipertegas dengan kasih setia abadi. Dorongan kemballnya sang suami yaitu Tuhan adalah karena dorongan dalam diri-Nya sendiri yaitu kasih sayang yang besar dan abadi.
Kasih Allah yang didorong oleh kasih yang besar dan abadi adalah kasih yang memulihkan sepeni dalam ayat 1-3. Kasih Allah adalah kasih yang memang sangat kontras dengan kehidupan saat ini dimana segala sesuatu muclah ditinggalkan karena ada yang baru sehingga untuk kembali kepada yang lama adalah sesuatu sehingga mustahil. Allah kembali kepada bangsa Israel, bukan karena tidak mendapatkan yang baru tetapi dorongan kasih Allah yang tidak pernah meninggalkan umat yang dikasihi-Nya. Allah terikat dengan janji-Nya yang memelihara dan memberkati bangsa Israel untuk selamanya.
Jika demikian, sudah seharusnya kita, yang kecewa bahkan yang merasa ditinggalkan oleh Tuhan Yesus untuk segera kembali kepada Tuhan Yesus yang mengasihi klta. Tuhan Yesus yang sedemikian kasih-Nya bagi manusia, rela mati di atas kayu salib agar manusia beroleh pengampunan dosa dan kehidupan kekal. Pengorbanan dan janji Tuhan Yesus bagi kita mustahll dapat dibayar dengan semua prestasi dan kekayaan manusia. Kita patut bersyukur atas kasih abadi yang dlanugerahkan Allah dengan memuji dan mempermuliakan-Nya dalam tugas dan pelayanan yang diperrayakan Allah bagi kita.Roh Kudus menolong kita untuk aktif berkarya dalam jemaat Tuhan dengan karunia dan talenta dengan penuh sukacita.
GB.40:3
Doa: (Biarlah kasih sayang Tuhan yang abadi menarik kami untuk bersabda dengan Tuhan sehingga kehidupan kami dengan semua yang ada di dalamnya dipulihkan-Nya)