Renungan Malam
GB.245 : 1 – Berdoa
1 Petrus 1:17-25
“Dan jika kamu menyebut-Nya Bapa, …………” (ay.17)
Disini Petrus menegaskan bahwa orang percaya mengakui Allah yang Mahabesar sebagai Bapa dan Hakim harus hidup dalam takut akan Dia selama menumpang di dunia ini. Kalau ayat 17 alasan pertama, maka ayat 18-19 adalah alasan kedua, bahwa orang percaya telah ditebus bukan dengan barang yang fana bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus.
Setelah menyebutkan harga penebusan, Rasul Petrus melanjutkan dengan berbicara tentang kasih persaudaraan. Menjalin kasih persaudaraan adalah merupakan kewajiban semua orang Kristen untuk mengasihi satu sama lain dengan tulus dan sungguh-sungguh. Hidup yang demikian adalah karena kelahiran kembali yang terjadi sehingga menciptakan hubungan yang baru dan dekat satu sama lain. Firman Allah adalah sarana agung pembaharuan diri atau kelahiran kembali.
Ada pepatah atau peribahasa yang mengatakan “Karena nila setitik rusak susu sebelanga”, dalam pengertian rohaninya seperti ini: kekudusan hidup seseorang bisa dinodai dengan satu perbuatan dosa yang sewaktu-waktu dilakukan. Seorang anak Tuhan, ia masih bisa jatuh ke dalam dosa karena tidak taat atau tidak waspada. Dengan memahami dan menerapkan kasih Tuhan akan mencegah kita untuk memanfaatkan orang lain demi kepentingan, kepuasan, dan keegoisan diri kita sendiri. Kasih Tuhan seharusnya mendorong umat Tuhan membuang segala dosa yang menyakiti hati Tuhan maupun sesama manusia.
Alkitab adalah sumber kekuatan bagi orang Kristen untuk dapat tetap hidup kudus karena Firman Tuhan itu kekal sampai selama-lamanya,tidak berubah dan sekaligus menjadi sumber yang tidak habis-habisnya mengisi kehidupan orang-orang percaya (ay 24-25). Masalahnya apakah Alkitab menjadi makanan yang selalu kita cari?
GB.245 : 2
Doa : (Bimbing kami ya Tuhan untuk memperhatikan hidup yang sesuai kehendak-Mu)