Renungan Malam 30 Januari 2019
KJ.462 : 1 – Berdoa
Yakobus 4 : 13 – 17
Sebenarnya kamu harus berkata “Jika Tuhan menghendakinya. kami akan hidup dan berbuat ini dan itu (ay.5)
Perencanaan yang matang adalah tanda seseorang mempersiapkan diri dengan baik. Dalam merencanakan sesuatu. kita berusaha menimbang berbagai kekurangan atau kelebihan. Begitu pula. rencana yang baik adalah rencana yang memperhitungkan segala sesuatu. Hal itulah yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, Rencana kegiatan sehari-hari kita sudah siap sebelum kita memasuki hari baru. Bahkan, tidak jarang juga ada yang sudah mempersiapkan rencana-rencana untuk tahun-tahun yang akan datang. Rencana itu menjadi semacam kompas bagi seseorang agar ia tidak tersesat dari tujuan yang ingin ia capai. Namun, kelemahan dari setiap rencana adalah manusia tidak benar-benar bisa memastikan sampai kapan ia hidup.
Bacaan malam ini memberikan peringatan pada kelemahan mendasar dari setiap rencana yang manusia buat. Yang paling mendasar adalah hidup yang ada pada manusia. Kehidupan itu adalah sesuatu yang Tuhan berikan. Sesuatu yang tidak bisa manusia dapatkan dengan materi apa pun. Demikian pula, perjalanan hidup itu berada dalam genggaman tangan Tuhan. Jika Tuhan memutuskan untuk menghentikan perjalanan itu, maka usailah sudah semua rencana manusia. Hal itu memperingatkan manusia bahwa janganlah la begitu yakin dengan rencana-rencana yang la buat. Keyakinan manusia haruslah bergantung kepada Tuhan. la adalah pemegang kunci dari kesuksesan setiap rencana kita. Keyakinan yang berlebihan pada rencana yang kita buat membuat kita menjadi tinggi hati dan melupakan Tuhan. Sikap demikian merupakan suatu bahaya bagi manusia.
Yakobus memberikan suatu solusi untuk mengatasi kelemahan mendasar dari rencana manusia. Solusi itu bergantung pada kehendak Tuhan dan keyakinan manusia. Keduanya tidak dapat dipisahkan. Keyakinan manusia haruslah sejalan dengan kehendak Tuhan. Untuk itu, manusia harusnya merendahkan hatinya dan menyerahkan segala rencananya kepada Tuhan. Solusi itu muncul dalam kata-kata yang sederhana yaitu jika Tuhan menghendaki (ay. 4:15). Kata itu mencerminkan suatu keyakinan iman seseorang kepada Tuhan. Keyakinan bahwa Tuhan tidak hanya menghendaki rencana-rencana kita berjalan dengan baik. Tetapi juga, Tuhan memberikan hari esok yang lebih baik bagi kita.
KJ. 462 : 3
Doa : (Tuhan, segala sesuatu yang kurencanakan biarlah kuserahkan kepada-Mu agar kehendak-Mu yang jadi)