Renungan Pagi 14 Februari 2019
KJ 393 : 1, 2
Kisah Para Rasul 16:13-15
Marilah menumpang dirumahku (ay.15)
Masih didapati waga jemaat GPIB yang menolak jadwal ibadah rumah tangga dirumahnya. Alasan mereka baik istri maupun suami selalu pulang kerja hingga larut malam. Jadi, katanya. tidak enak rasanya kalau tidak bisa menyambut warga yang datang beribadah. Lalu koordinator sektor, mengusulkan agar jadwalnya diubah pada hari sabtu, sebab mereka sudah libur kerja. Tetapi tetap saja mereka beralasan, “Aduh hari Sabtu adaiah hari untuk keluarga. Pada hari sabtu kami selalu mengajak anak kami yang baru 6 tahun untuk weekend diluar rumah!”. Kita sangat menyayangkan sikap keluarga kristen demikian. Sebab mereka tidak menunjukan kerelaan hati sebagai orang yang sudah dikasihi Tuhan Yesus.
Seorang perempuan penjual kain ungu bernama Lidia, sangat serius dan fokus mendengarkan pembaritaan Paulus di Sinagoge (rumah ibadah orang Yahudi). Atas pertolongan Roh Kudus, hatinya terbuka menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Lidia dan seisi rumahnya menjadi percaya dan meminta dibaptis.
Sekarang Lidia dan seisi rumahnya telah menjadi anggota keluarga Allah. Mereka menghayati dan meneruskan cinta kasih setia kebaikan Tuhan kepada sesama dan bagi pekerjaan-Nya. Lidia menawarkan agar mereka menumpang dirumahnya: “Jika kamu berpendapat, bahwa aku bersungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, marilah menumpang dirumahku”. Rombongan Pauius menerirna tawaran itu.
Saudara, dihari yang baru ini, mari kita menghayati kebaikan Tuhan, dengan cara mengingat dan menghitung berbagai pemberianNya yang sudah kita terima. Semoga cara ini akan memotivasi kerelaan hati kita menopang pekerjaan Tuhan dan mengambil bagian dalam tugas pelayanan bagi kernuliaan Allah”.
KJ 393:3
Doa : (Ingatkan kami ya Tuhan, agar selalu membuk hati untuk melihat dan rela berpartisipasi bagi pekerjaan-Mu di dunia ini)