Renungan Pagi 18 Februari 2019
GB 263:1 – Berdoa
Keluaran 18:24-27
“perkara-perkara yang sukar dihadapkan mereka kepada Musa, tetapi perkara-perkara yang kecil diadili mereka sendiri.”(ay 26b)
Memberi nasihat yang baik akan membangun kehidupan yang lebih baik. Hal ini menjadi harapan dari sang pemberi nasihat. Bagi penerima nasihat. Prosesnya tergantung dua hal; pertama, menerima berarti memanfaatkannya bagi diri sendiri dan bagi orang lain. Kedua, menolaknya berarti kehilangan kesempatan membangun kehidupan yang lebih baik.
Nasihat Yitro, mertua Musa sudah tentu menjadi pertimbangannya. Nasihat ini terkait dengan ada usaha yang cocok untuk melaksanakan rekonstruksi organisasi dan memahami ulang hidup
yang berkeadilan. Apabila di dalam masyarakat/umat, tidak ada usaha rekonstruksi dan restrukturisasi konkrit pada konteksnya yang riel, maka kegagalan menanti. Nasihat ini mengandung rasa keadilan bagi mereka yang tersandung pertikaian. Dibutuhkan
kearifan pemimpin melakukan nasihat strategis tersebut.Tantangan yang muncul untuk menerima nasihat tersebut adalah pementingan diri atau kesombongan. Sudah waktunya bagi Jemaat-jemaat dewasa ini mengikut-sertakan para profesional menatalayani Jemaat. Sistem pemberdayaan di dalam gereja tidak asing bagi GPIB. Yitro menasihati Musa memberdayakan pemimpin atas 1000 orang, 100 orang, 50 orang dan 10 orang. GPIB menerapkan
dua orang presbiter melayani 10 sampai 15 keluarga. Para profesional yang dipercayakan tugas strategis ini perlu dibina karakternya, agar mendukung tugas panggilan dan kesaksian di jemaat dan masyarakat dengan benar.
GB 263:2
Doa : (Tuhan telah menganugerahkan talenta kepada kami. Berkat kami, agar kami mampu menyalurkannya sebagai wujud syukur atas kemurahan-Mu)