Renungan Pagi 21 Februari 2019
GB.347:1 – Berdoa
1 Raja-raja 5:1-12
“Dan TUHAN memberikan hikmat kepada Salomo seperti yang dijanjikan-Nya kepadanya .. ” (ay.12a).
Persahabatan bisa tumbuh dari pribadi, keluarga, kelompok, kampung bahkan negara. Saling memengaruhi. Artinya begini : Dua sahabat, keluarga, kampung bahkan negara yang pada awalnya bersahabat mendadak bisa berubah menjadi saling menyerang dan mencekal. Bisa juga sebaliknya. Amat mengejutkan, ketika
tercetus konflik membara antara sahabat, keluarga, kelompok kampung Muslim dan Kristen di Maluku. Betapa tidak! Mereka yang pada awalnya intim bersahabat dan saling membantu, mendadak berubah meniadi musuh sadis yang saling mencederai rujukan konflik yang begini mengakibatkan sikap bersahabat punah oleh permusuhan yang sia-sia.
Raja Hiram dari Tirus dan Daud raja Israel tampil sebagai dua sosok teladan yang mengikat erat tali persahabatan, yang kemudian diwariskan kepada raja Salomo, anak Daud. Persahabatan tokoh-tokoh ini berhasil memperluas bingkai persahabatan antar kerajaan yang saling menguntungkan baik pembangunan fisik maupun martabat bangsa.
Salomo membangun rumah Allah dibantu raja Hiram sebagai dasar memperbaiki karakter persahabatan bangsa. Hal ini yang telah dikembangkan melalui persahabatan “pela gandong” bertahun-tahun antar kampung Muslim dan Kristen di Maluku. Mengapa pewarisan peradaban positif antar umat beragama yang demikian ini harus dirusakkan oleh intervensi provokator perusak kenyamanan
agama? Tugas kita dewasa ini bukan merusak, tapi membina dan
merawat persaudaraan semesta. Hidup dalam persahabatan jauh
lebih indah daripada hidup dalam permusuhan.
GB.347 : 2
Doa : (Tolonglah kami Tuhan menghindari perseteruan dan membangun persahabatan langgeng demi kemanusiaan kami dan kemuliaan nama Tuhan).