Renungan Malam 3 Maret 2019

KJ 1:1 – Berdoa

Mazmur 148:1-14.
Haleluya! Pujilah TUHAN di sorga, pujilah Dia di tempat tinggi! Pujilah TUHAN di bumi, hai ular-ular naga dan segenap samudera raya; (ay 1 dan 7)

Mazmur ini tergolong salah satu “Mazmur haleluya”, yang isinya berupa ajakan dan seruan untuk memuji Tuhan dari sorga (ay 1-6) dan dari bumi (ay 7-14). Terakhir seruan itu ditujukan kepada manusia. Motif-motifnya ialah: a) sebab “Ia memberi perintah, maka semuanya jadi. Ia mendirikan semuanya untuk seterusnya dan selamanya”, dan “memberi ketetapan yang tidak bisa dilanggar sehingga semuanya berjalan menurut hukum-Nya dan tidak ada kekacauan” (lihat ay 5-6b) sebab “hanya namaNya saja yang tinggi luhur, keagungannya mengatasi bumi dan langit”. “Ia me ninggikan tanduk umat-Nya Israel” (ay 13-14).

Jika memuji Tuhan itu berarti hanya bernyanyi, maka sulit di bayangkan bagaimana seluruh makhluk dan ciptaan Tuhan di sorga dan di bumi memuji Tuhan. Bagaima hal itu berlangsung tidak disebutkan. Lalu apakah yang dimaksud dengan memuji Tuhan disini? Apapun pemahaman kita tentang memuliakan Doa, meninggikan Dia, kita mengagungkan Dia sebab Dialah yang menciptakan kita, mengasihi kita, memelihara kita dan Dia tetap setia kendati kita sering tidak setia.

Pemazmur menempatkan manusia sebagai yang terakhir dari jajaran mahluk ciptaan Tuhan di sorga dan di bumi yang diajak untuk memuji Tuhan. Dalam kisah penciptaan (lihat Kej 1-2), manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan yang terakhir. Jadi dapat lah dikatakan bahwa Tuhan menciptakan alam semesta ini agar manusia dapat hidup layak di dalamnya. Karena itu, salah satu cara manusia untuk memuji Tuhan adalah melestarikan alam ciptaan dengan segala keanekaragamannya. Ada banyak makhuk dan benda yang belum diketahui kegunaannya tetapi khususkannya demi masa depan umat manusia. Kita wajib turut melestarikan keanekaragaman ciptaan Tuhan.

KJ 1 : 2

Doa : (Ya Tuhan, biarlah kami turut memuji Engkau menjadi berkat ikut melestarikan ciptaan-Mu)