Renungan Malam 6 Maret 2019
KJ 422 : 1 , 2 – Berdoa
1 Samuel 18:5
sehingga Saul mengangkat dia mengepalai para prajurit. Hal ini dipandang baik oleh seluruh rakyat dan juga oleh pegawai-pegawai Saul. (ay.5b)
Ada debat tentang pertanyaan pertumbuhan anak, yaitu, manakah yang lebih dulu: kaki anak kuat atau anak berjalan? Mana pun jawaban yang kita pilih, maka kedua-duanya benar, sehingga perdebatan tidak akan selesai. Benar bahwa anak jadi kuat jika bisa berjalan, dan anak bisa berjalan jika kakinya kuat.
Jika kita simak baik-baik bacaan kita malam hari ini, maka ada tiga hal yang diinformasikan, yaitu: 1) Kemana pun Daud ditugaskan berperang, ia selalu berhasil; 2) karena itu Saul memprornosikan Daud jadi kepala prajurit; dan 3) promosi Daud itu dipandang baik oleh seluruh rakyat dan para pegawai Saul. Mengapa Daud selalu berhasil? la selalu berhasil setelah dia diurapi oleh Samuel menjadi raja untuk menggantikan Saul.
Jika pengurapan itu merupakan unsur iman, maka keberhasilan itu adalah unsur perbuatan. Pertanyaannya ialah manakah lebih dulu iman atau perbuatan? Jelas dalam cerita kitab 1 Samuel bahwa pengurapan Daud mendahului keberhasilannya. Laiu dikatakan bahwa semakin Daud berhasil, maka Saul semakin iri kepada Daud. Karena itu Saul semakin berusaha membunuh dia. Dalam PB, khususnya di Yakobus 2:22, menegaskan bahwa iman dan perbuatan bekerja sama dan saling menumbuhkan satu terhadap yang lain. Dikatakan bahwa iman tanpa perbuatan itu sia-sia. Demikian sebaliknya, perbuatan tanpa iman itu juga sia-sia. Oleh sebab itu, iman dan perbuatan itu bertumbuh-kembang secara bersama-sama
Demikian halnya dengan Daud : semakin ia berhasil maka; semakin ia yakin akan pengurapannya; semakin ia yakin dengan harapannya, maka semakin ia berhasil. Mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama harus bertumbuh bersama. Jika hanya satu sisi saja (iman atau perbuatan) ditumbuhkan, maka hasilnya keduanya tidak bertumbuh.
KJ.422 : 3 , 4
Doa : (Kami bersyukur pada Tuhan atas promosimu bagi orang beriman)