Syair: Mir ist Erbarmung widerfahren, Philipp Friedrich Hiller, 1767
Terjemahan: H. A. Pandopo/J. M. Malessy, 1983
Lagu: Johann Ludwig Hainlin, 1819
do = g
3 ketuk
1) ‘Ku diberi belas kasihan, walau tak layak hatiku;
tadiku angkuh, kini heran: Tuhan, besarlah rahmatMu!
Kidung imanku bergema: rahmatMu sungguh mulia,
kidung imanku bergema: rahmatMu sungguh mulia!
2) Walau ‘ku patut dihukumkan, Kaulah penuh anugerah:
darah PutraMu dicurahkan membasuh dosa dan cela.
Di manakah selamatku? Hanyalah dalam rahmatMu.
Di manakah selamatku? Hanyalah dalam rahmatMu!
3) Ini tetap pengakuanku, jikalau orang ingin tahu:
hanya berkat pengasihanMu rukunlah aku dan Engkau.
‘Ku merendahkan diriku dan kuagungkan rahmatMu,
‘ku merendahkan diriku dan kuagungkan rahmatMu!
4) Jangan seorang pun di dunia merampas harta hatiku:
dasar percaya yang “ku punya dan alas doa yang teguh;
hidup dan mati ‘ku tent’ram: rahmatMu, Tuhan, kugenggam,
hidup dan mati ‘ku tent’ram: rahmatMu, Tuhan, kugenggam!
5) Ya Tuhan, jangan ambil rahmat yang Kauberi kepadaku,
kar’na dengannya aku s’lamat sampai ke dalam rumahMu:
di sana kumuliakanlah rahmatMu s’lama-lamanya,
di sana kumuliakanlah! rahmatMu s’lama-lamanya!
Catatan: Bisa juga dinyanyikan dengan KJ 038