Renungan Pagi 17 Maret 2019

KJ.426 : 1, 2 -Berdoa

Yesaya 49:1-6
“… Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi.” (ay.6b)

Ada berbagai latar belakang atau alasan seseorang dipilih sebagai duta, misalnya untuk menjadi duta besar dari sebuah negara. Kenapa seorang pejabat negara dipilih untuk menjadi duta besar di Amerika dan bukan di Inggris. Bisa jadi alasan pemilihan itu karena jenjang kariernya atau karena kemampuan yang dimilikinya. Yang pasti bahwa dia dianggap memiliki kemampuan untuk melakukan tugas tersebut. Mereka yang dipilih untuk menjadi duta besar diharapkan mampu menjalankan tugas sesuai dengan tanggung jawab dan kepercayaan yang diberikan kepada mereka.
Teks kita di Minggu pagi ini juga berbicara tentang hamba Tuhan yang dipilih sebagai duta untuk menyebarluaskan karya keselamatan Allah. Berbeda dengan duta dalam contoh di atas yang di pilih secara “tiba-tiba”, duta keselamatan ini telah dipersiapkan jauh sebelumnya. Sang duta mengatakan bahwa Tuhan telah mempersiapkannya bahkan sejak maslh dalam kandungan ibunya.
Tujuan Tuhan adalah menjadlkan dia duta yang menyatakan keagungan Tuhan (ay. 3). Tuhan memilih duta ini karena Dia tahu potensi yang ada dalam diri duta-Nya. Tuhan bahkan tidak ingin membuatnya menjadi duta untuk tujuan yang kecil saja, melalnkan untuk tujuan yang besar. Tujuan yang besar itu adalah memberitakan karya keselamatan Tuhan kepada bangsa-bangsa sampai keujung bumi (ay.6 b). Namun agar sang duta siap dengan misi yang
lebih besar, Tuhan mempersiapkannya dengan memberikan tugas yang tidak terlalu besar yaitu mengembalikan Israel ke negeri mereka (ay.6a).

Dari sini kita belajar bahwa untuk menjadi seorang duta seseorang haruslah dipersiapkan dengan baik. Pembentukan itu meliputi membangun relasi yang baik dan sikap saling percaya di antara sang duta dan yang menugaskannya. Qrang Kristen adalah juga duta karya Allah. Untuk ltu orang Kristen harus mempersiapkan diri dengan baik untuk melakukan karya atau misi Allah sesuai kemampuan yang dimilikinya. Yang harus diingat adalah misi Allah adalah misi yang inklusif, yang terbuka bagi siapa saja. Untuk itu sebagai duta orang Kristen harus bisa membebaskan dirinya dari
pikiran-pikiran dan sikap-sikap yang eksklusif.

KJ.426 : 4

Doa : (Ya Kristus, mampukan kami untuk menjadi duta yang menyebarkan karya keselamatan-Mu bagi semua manusia)