Renungan Malam 22 Maret 2019

KJ.444 : 1 – Berdoa

Imamat 25 : 29 – 34
…..karena segala rumah di kota-kota orang Lewi adalah milik mereka … (ay.33b)

Kepanjangan dari GPIB sering diplesetkan menjadi Gereja Penjual Inventaris Belanda. Sindiran ini memang tidak menyenangkan di telinga GPIB, tetapi bisa jadi ini juga kritik terhadap cara GPIB mengelola aset atau harta milik yang menjadi pemberian Tuhan bagi GPIB. Yang menjadi pertanyaan adaIah apakah warisan bagi gereja ini hanya dilihat sebagai aset yang bisa sewaktu-waktu dijual ataukah harus dikelola untuk mendatangkan kebaikan bagi GPIB? Menjawab pertanyaan ini kita akan belajar dari pesan kepada orang Israel dalam Imamat 25:29-34.

Ketika pembagian wilayah Israel, orang Lewi dibagi ke dalam kota-kota milik suku-suku yang lain dan milik mereka, termasuk tanah adalah yang diberikan oleh suku-suku Israel (Bilangan 35:18). Tidak ada lagi yang lain yang menjadi milik mereka. Lagi pula mereka harus tetap berada di kota itu sesuai penugasan mereka. Inilah alasan mengapa dalam hal penjualan rumah di kota orang Lewi diperlakukan istimewa atau berbeda dengan orang dari suku lain yang tinggal di kota dan menjual rumah mereka. Bagi orang Lewi yang tinggal di kota dan menjual rumahnya mendapat hak Istimewa untuk menebus dan mendapatkan kembali rumah mereka yang ada di kota. Bahkan jika mereka tidak menebusnya maka rumah itu harus dikembalikan pada tahun Yobel (aya. 32-33). Sedangkan bagi orang dari suku lain yang tinggal di kota yang dikelilingi tembok waktu penebusan rumahnya yang dijual dibatasi hanya setahun. Jika lewat setahun maka rumahnya tidak bisa ditebus lagi dan tidak dikembalikan pada tahun Yobel. Pesan dalam Imamat ini ingin menekankan bahwa orang Lewi tidak boleh kehilangan milik mereka karena itu pemberian Tuhan untuk menjadi milik tetap mereka (ay. 33 Alkitab versi BIMK).

Firman ini ingin mengingatkan GPIB dan juga kita semua untuk menghargai dan menjaga warisan atau apapun yang menjadi pemberian Tuhan atau orang lain untuk kita. Pemberian Tuhan atau orang lain ini jangan hanya dilihat sebagai cara Tuhan menyediakan sesuatu bagi kita untuk kita jual ketika kita berada dalam kesulitan keuangan. Rawatlah pemberian ini dengan baik agar bisa menjadi berkat bagi kehidupan kita dan juga kehidupan orang lain.

KJ.444 : 1

Doa : (Ya Tuhan, mampukan kami untuk merawat pemberianmu dengan baik)