Renungan Malam 29 Maret 2019

KJ.451 : 1 – Berdoa

Ibrani 12 : 16 – 17
Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau mempunyai nafsu rendah seperti Esau (ay.16)

Saudara-saudara yang Tuhan Yesus kasihi, apa yang dilakukan oleh Esau menjadi contoh betapa rendahnya orang yang menjual berkatnya, sehingga mengakibatkan penyesalan yang luar biasa (Kej.27:38). Peristiwa Esau yang menjual hak kesulungan menjadi contoh dari kecerobohan, karena tidak dapat mengendalikan nafsu. Berkat kesulungan yang berlangsung seumur hidup telah ditukar dengan sepiring makanan yang bersifat sementara. Ini berarti Esau telah kehilangan pandangan jauh kedepan dan sebaliknya hanya memandang dalam jangka pendek. Kenapa demikian? Sebab orang yang memiliki nafsu rendah akan menukar janji kesulungannya dengan banyak hal. Firman Tuhan ini mengingatkan kita agar menjaga kesucian diri dan menghindari percabulan agar kita tidak terjerat oleh nafsu rendah seperti Esau yang kemudian menyesal, namun terlambat.

Kasih Tuhan yang melampaui segala akal akan menjaga dan memelihara kita agar terhindar dari menjual hak kesulungan. Disinilah diperlukan kesadaran yang utuh bahwa kuasa pergumulan bisa besar. tetapi kasih Tuhan lebih besar. Dengan begitu setiap persoalan yang mendera bukanlah alasan untuk melarikan diri. Pergumulan dan tantangan memang tidak dapat ditolak, namun bagaimanapun kasih persekutuan lebih dominan.

Dalam keadaan yang demikian, maka kehadiran selaku manusia yang meyakini keselamatan, akan hadir dengan antusias. Dalam hidup yang demikianlah akan muncul kepastian bahwa dalam setiap perjuangan iman memang kita dihadapkan dengan masalah. Namun kita mengatasinya dengan baik. Maju terus bersama Tuhan Yesus, sebab dalam persekutuan dengan-Nya jerih lelah kita tidak sia-sia.

KJ.451 : 2

Doa : (Tuhan, berilah kami kekuatan untuk selalu hidup dalam kekudusan, sebab hanya dalam kekudusan Tuhanlah rencana hidup kami terpenuhi)