Renungan Malam 6 April 2019

KJ.7 : 1,2 – Berdoa

Keluaran 20 : 8 – 11
“Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:” (ay.8)

Kenapa orang Kristen beribadah di hari minggu, dan bukan di hari Sabat(Sabtu)?
Tradisi Sabat dalam Alkitab dapat kita temukan dalam kisah Penciptaan di kitab Kejadian 2 : 1-3; pada hari yang ke-7, Allah berhenti dan beristirahat, serta mengkhususkan hari yang ke-7 ini. Dalam perjalanan orang Israel untuk mengingat dan memelihara hari Sabat, mereka diminta berhenti dari semua aktifitas mereka (Kel. 16:23; 31:12-15). Apakah yang mereka lakukan di hari Sabat? Mereka berhenti, beristirahat dari semua aktifitas mereka, lalu mereka mensyukuri hari-hari yang telah dilalui dan mengevaluasi semua yang telah dikerjakan. Di hari Sabat, akhirnya umat mengangkat syukur kepada Allah yang telah memungkinkan segala sesuatu dikerjakan. Dari sinilah, umat Israel melakukan ibadah mereka di hari Sabat. Hari Sabat mengingatkan umat akan segala kebaikan yang TUHAN berikan; mensyukuri segala hal yang dapat dilakukan semata-mata hanya karena kemurahan TUHAN. Di hari Sabat, ada syukur yang dipanjatkan dan ada pengharapan yang diletakkan hanya kepada TUHAN.
Kristen dan Gereja beribadah pada hari Minggu didasarkan dengan landasan yang berbeda dengan hari Sabat; hari Minggu menjadi hari ibadah karena berangkat dari peristiwa kebangkitan Kristus, yang pada hari ketiga Ia bangkit! Kristen beribadah pada hari Minggu karena mengingat-rayakan kemenangan kristus dan hal ini adalah prinsip iman. Belajar dari tradisi ibadah Israel, maka semestinya ibadah hari Minggu kita menjadi meriah, karena ada syukur besar atas keselamatan yang TUHAN berikan sekaligus pengharapan untuk kehidupan yang dijalani.

KJ.7 : 3,4

Doa : (Ya TUHAN, karuniakan kami sukacita besar untuk terus setia beribadah dengan benar kepada-Mu)